Pemanfaatan Sisa Limbah Cair Industri Pertambangan, Bisa Jadi Apa Saja?

Pemanfaatan Sisa Limbah Cair Industri Pertambangan, Bisa Jadi Apa Saja
Pemanfaatan Sisa Limbah Cair Industri Pertambangan, Bisa Jadi Apa Saja

Limbah cair dari sisa penambangan ternyata juga memiliki manfaat untuk berbagai hal, tidak selalu memiliki dampak negatif saja bagi lingkungan. Bahkan menurut Perhimpunan Ahli Tambang Indonesia (PERHAPI) yang dilansir kontan.co.id menyebutkan bahwa pemanfaatan limbah cair industri dari sektor pertambangan dapat dimanfaatkan Indonesia dengan lebih optimal, sehingga tidak lagi dipandang sebagai hal yang negatif. Meskipun begitu, pemanfaatannya harus diawasi oleh pemerintah agar perusahaan pertambangan mendapatkan memiliki panduan yang tepat melalui pembinaan dan pengawasan terpadu.

Lalu, apa saja manfaat limbah cair dari industri pertambangan yang jarang diketahui? Berikut adalah ulasan selengkapnya!

 

  • Diolah Kembali sebagai Material Bangunan

 

Tentunya Anda mengetahui bahwa limbah cair industri dari pertambangan sering kali berhubungan dengan adanya mineral yang ikut terbawa saat pengolahan limbah cair. Menurut Ketua Umum PERHAPI, Rizal Kasli, berbagai mineral ikutan dalam air limbah, salah satunya adalah sisa residu dari industri bauksit berupa lumpur merah (red mud), yang dapat diolah kembali untuk dimanfaatkan sebagai bahan material konstruksi.

Perlu Anda ketahui, red mud dari sisa limbah cair industri bauksit dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku dalam industri metalurgi. Kandungan red mud sendiri terdiri dari berbagai mineral seperti aluminium, besi, titanium, skandium, dan logam tanah lainnya yang termasuk ke dalam kategori logam tanah jarang atau rare earth elements.

 

  • Bahan Baku Pembuatan Tawas dan Fero Sulfat

 

Selain digunakan sebagai material bangunan, ternyata manfaat limbah cair lainnya adalah sebagai bahan baku dalam pembuatan tawas yang berasal dari  limbah cair dari industri pembuatan antena dan besi, karena sisa pengolahan limbahnya juga cukup melimpah.

Contohnya seperti yang dihasilkan oleh perusahaan yang berlokasi di Gedebage, Bandung. Perlu Anda ketahui, setiap bulannya industri pembuatan antena di kawasan tersebut menghasilkan setidaknya 10 ton sludge.

Jika diolah dengan baik, sisa pengolahan limbah biasanya mengandung aluminium yang berasal dari pembuatan antena dan fero sulfat dari sisa skrap besi. Nantinya, aluminium dapat diolah kembali menjadi tawas, sementara fero sulfat dapat digunakan kembali untuk kebutuhan lainnya.

Salah satu pemanfaatannya adalah penggunaan tawas dan fero sulfat sebagai koagulan yang banyak digunakan untuk pengolahan air limbah dan air minum. Oleh karena itu, kedua mineral sisa produksi limbah cair ini memiliki manfaat ekonomis yang tidak boleh diremehkan.

 

  • Limbah Cair Elektronika untuk Menghasilkan Tembaga

 

Tahukah Anda, ternyata industri elektronika juga memiliki limbah cair yang dapat dimanfaatkan kembali untuk industri kimia, listrik, dan industri lainnya. Biasanya sisa dari limbah cair industri elektronika mengandung berbagai mineral yang seringkali tidak dimanfaatkan kembali, salah satunya adalah tembaga. Bahkan menurut laporan dari jurnalasia.com, pabrik elektronika di wilayah Cisalengka, Jawa Barat saja bisa menghasilkan limbah yang mengandung tembaga hingga 40 ton setiap bulannya.

Tentunya ini ini adalah peluang yang tidak boleh dilewatkan, karena sisa limbah cair tersebut dapat diolah kembali untuk digunakan untuk produksi. Bagi industri elektronika, hal tersebut juga dapat menghemat pengeluaran yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku.

Perlu Anda ketahui, pemanfaatan sisa limbah cair industri juga telah dilakukan oleh beberapa perusahaan. Proses peleburan dan pemurnian konsentrat menjadi logam tembaga telah berhasil mendekati zero waste atau hampir tanpa sisa hasil produksi yang merugikan lingkungan.

 

  • Dimanfaatkan sebagai Bahan Baku Pupuk

 

Selain limbah cair, sebenarnya limbah gas juga dapat dimanfaatkan kembali. Apalagi dengan ada perusahaan pertambangan yang memanfaatkan energi panas untuk proses produksinya, tentunya sisa pembuangan tersebut memiliki manfaat yang cukup besar. Bahkan menurut Bouman T Situmorang, Senior Manager Technical Eksternal dari PT Smelting Gresik, menyebutkan bahwa gas buang yang mengandung sulfur dioksida dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan pembuatan pupuk.

Caranya adalah dengan mengkonversi gas buang tersebut menjadi asam sulfat, sehingga dapat digunakan oleh oleh perusahaan pupuk. Contohnya seperti PT Pupuk Indonesia, yang telah menyerap sisa limbah cair industri untuk kebutuhan pabriknya.

Itulah tadi beberapa manfaat limbah cair dan juga gas bagi kebutuhan industri di Indonesia. Tentunya untuk memanfaatkan kembali sisa limbah tersebut, perusahaan juga harus memiliki sistem pengolahan limbah yang tepat. Dengan begitu, kualitas pengolahannya dapat terjaga dan lebih aman untuk lingkungan.

Selain itu, jika Anda juga sedang berencana untuk mencari vendor instalasi pengolahan limbah cair, maka Adika Tirta Daya dapat membantu Anda. Apalagi dengan pengalaman bertahun-tahun membantu industri pertambangan, sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Jadi, siap memanfaatkan kembali sisa limbah cair industri yang telah diolah?
(Pradana)