Perbedaan Standar Baku Mutu Air Limbah Tahun 2017 vs 2023

Perubahan regulasi mengenai standar Baku Mutu Air Limbah di Indonesia antara tahun 2017 dan 2023 menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam pengelolaan dan pengawasan kualitas air yang digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk kesehatan, kebersihan, dan konsumsi masyarakat. 

Dua peraturan yang menjadi acuan adalah Permenkes No. 32 Tahun 2017 dan Permenkes No. 2 Tahun 2023. Setiap peraturan memiliki tujuan spesifik dan cakupan yang berbeda dalam hal kualitas dan standar air, terutama yang menyangkut kesehatan masyarakat.

Permenkes No. 32 Tahun 2017

Pada tahun 2017, diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017. Peraturan ini mengatur standar Baku Mutu Air Limbah yang bertujuan untuk menjaga kesehatan lingkungan dan memastikan bahwa air yang digunakan untuk berbagai keperluan umum dan sanitasi tetap aman. Permenkes No. 32 mencakup berbagai aspek kualitas air yang digunakan dalam kolam renang, solus per aqua (pemandian air panas), pemandian umum, dan higiene sanitasi.

Beberapa hal utama dari Permenkes No. 32 Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

  • Kualitas fisik air: Air yang digunakan untuk berbagai keperluan umum harus memiliki kualitas fisik yang baik, termasuk tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa yang mencurigakan. Ini penting agar air terlihat bersih dan nyaman digunakan.
  • Kualitas biologi: Peraturan ini juga mencakup kontrol terhadap mikroorganisme yang mungkin ada di dalam air. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang mungkin mencemari air.
  • Kualitas kimia: Air harus bebas dari kontaminasi bahan kimia berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, seperti logam berat, pestisida, atau zat beracun lainnya. Ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari risiko jangka panjang akibat paparan zat-zat kimia berbahaya.
  • Kualitas radioaktivitas: Meskipun lebih jarang terjadi, paparan zat radioaktif melalui air dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. Oleh karena itu, peraturan ini juga menetapkan standar terhadap radioaktivitas yang mungkin ada di dalam air.

Permenkes No. 2 Tahun 2023

Pada tahun 2023, pemerintah memperbarui standar dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan. Peraturan ini menggantikan Permenkes No. 32 Tahun 2017, dengan perubahan yang signifikan dalam hal cakupan dan fokus regulasinya. 

Sementara peraturan sebelumnya mencakup berbagai jenis air yang digunakan untuk kebutuhan umum, peraturan baru ini hanya memfokuskan pada air minum.

Beberapa hal penting dari Permenkes No. 2 Tahun 2023 meliputi:

  • Standar air minum: Peraturan baru ini menetapkan standar Baku Mutu Air Limbah untuk air yang dikonsumsi sebagai air minum. Hal ini mencakup parameter fisik, mikrobiologi, kimia, dan radioaktif yang harus dipenuhi untuk memastikan air aman untuk dikonsumsi.
  • Peningkatan persyaratan kualitas: Dibandingkan dengan peraturan sebelumnya, standar air minum yang diatur dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023 jauh lebih ketat. Ini dilakukan untuk menjamin bahwa air yang dikonsumsi oleh masyarakat memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih aman.
  • Perlindungan kesehatan masyarakat: Fokus utama dari peraturan ini adalah melindungi masyarakat dari penyakit dan risiko kesehatan yang dapat disebabkan oleh air minum yang tercemar. Oleh karena itu, standar yang lebih ketat diberlakukan untuk memastikan air yang layak dikonsumsi.

Perbandingan Standar Baku Mutu Air Limbah 2017 dan 2023

Jika dilihat secara detail, terdapat beberapa perbedaan penting antara standar Baku Mutu Air Limbah pada tahun 2017 dan 2023. Perbedaan ini tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga mencerminkan perubahan dalam prioritas kebijakan pemerintah dalam menjaga kualitas air yang digunakan oleh masyarakat.

Fokus Peraturan

  • 2017: Pada tahun 2017, Permenkes No. 32 menetapkan standar yang lebih luas untuk berbagai jenis air, mulai dari air untuk keperluan sanitasi hingga kolam renang. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas air dalam berbagai penggunaan, termasuk tempat-tempat umum.
  • 2023: Di sisi lain, Permenkes No. 2 Tahun 2023 hanya berfokus pada standar air minum. Peraturan ini menghilangkan aspek lain seperti air untuk sanitasi atau kolam renang, dan sepenuhnya berfokus pada kualitas air yang diminum oleh masyarakat.

Kualitas yang Diatur

  • 2017: Permenkes No. 32 mencakup standar fisik, biologi, kimia, dan radioaktif untuk berbagai penggunaan air. Standar ini mencakup berbagai keperluan mulai dari sanitasi hingga hiburan, seperti kolam renang.
  • 2023: Sementara itu, Permenkes No. 2 Tahun 2023 memfokuskan standar fisika, mikrobiologi, kimia, dan radioaktif hanya untuk air minum. Setiap aspek kualitas air minum diperketat untuk memastikan air yang dikonsumsi benar-benar aman.

Tujuan Peningkatan Standar

Standar Baku Mutu Air Limbah yang diperkenalkan pada tahun 2023 jelas memperlihatkan adanya peningkatan dalam pengawasan kualitas air minum. Tujuan utama dari peningkatan ini adalah untuk mengurangi risiko kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh air minum yang tercemar, seperti penyakit menular dan paparan zat kimia berbahaya. 

Dengan pengawasan yang lebih ketat, pemerintah berusaha memastikan bahwa setiap tetes air yang dikonsumsi masyarakat memenuhi standar kualitas tertinggi.

Dampak Penerapan Standar Baku Mutu Air Limbah yang Lebih Ketat

Penerapan standar Baku Mutu Air Limbah yang lebih ketat pada tahun 2023 memberikan sejumlah dampak yang signifikan, baik dalam hal kesehatan masyarakat maupun dalam pengelolaan lingkungan. Berikut adalah beberapa dampaknya:

1.Kesehatan Masyarakat

Dengan adanya standar yang lebih tinggi, masyarakat diharapkan dapat mengonsumsi air minum yang lebih bersih dan bebas dari kontaminasi berbahaya. Air yang aman dikonsumsi secara langsung berkontribusi terhadap penurunan angka penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi, seperti diare, kolera, dan infeksi saluran pencernaan lainnya.

2. Kualitas Air Minum

Peraturan baru ini juga mendorong peningkatan kualitas air minum yang tersedia di masyarakat. Penyedia air minum harus mematuhi standar yang lebih ketat, memastikan bahwa air yang didistribusikan kepada konsumen benar-benar memenuhi syarat kualitas yang ditentukan.

3. Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan air limbah juga mendapat perhatian lebih. Air limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan air minum harus memenuhi standar  sebelum dibuang ke lingkungan. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada polusi lebih lanjut yang dihasilkan dari proses ini dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Tertarik berdiskusi lebih lanjut mengenai layanan Baku Mutu Air Limbah? Segera hubungi tim marketing Adika Tirta Daya sekarang juga!