Ketahui 6 Media Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan yang Terbaru

Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah seperangkat standar yang diterapkan untuk memastikan kualitas lingkungan tetap berada dalam batas yang aman dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat. 

Standar ini mencakup berbagai aspek lingkungan yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kesehatan, seperti air, udara, bangunan, serta keberadaan vektor atau binatang pembawa penyakit. 

Media yang Diatur dalam Baku Mutu Kesehatan Lingkungan

1. Media Air

Air adalah salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk minum, mandi, mencuci, hingga keperluan industri. Namun, kualitas air yang buruk dapat menjadi sumber utama penyebaran penyakit seperti diare, kolera, dan tifus. 

Untuk menjaga kualitas air, terdapat beberapa parameter yang harus diperhatikan, seperti kualitas fisik, kimia, biologi, dan bahkan radio aktivinya. Air harus bebas dari polutan berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Upaya untuk meningkatkan kualitas air dilakukan melalui beberapa metode seperti:

  • Filtrasi: Proses penyaringan yang bertujuan untuk menghilangkan partikel berbahaya dari air. Filtrasi dapat menggunakan berbagai teknologi, mulai dari saringan pasir sederhana hingga teknologi membran yang canggih.
  • Sedimentasi: Metode pengendapan zat-zat padat dalam air. Sedimentasi biasanya digunakan untuk menghilangkan partikel berat seperti lumpur dan pasir.
  • Aerasi: Proses pemberian udara ke dalam air yang bertujuan untuk mengurangi zat-zat berbahaya seperti gas karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Aerasi juga membantu meningkatkan kadar oksigen dalam air, sehingga air lebih bersih dan sehat.
  • Disinfeksi: Proses penggunaan bahan kimia seperti klorin atau teknologi fisik seperti sinar UV (ultraviolet) untuk membunuh mikroorganisme patogen dalam air.

2. Media Udara

Udara yang kita hirup setiap hari juga harus dijaga kualitasnya agar tetap aman bagi kesehatan. Polusi udara dapat berdampak buruk pada sistem pernapasan, jantung, dan dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti asma dan bronkitis. Oleh karena itu, standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan menetapkan berbagai langkah untuk mengawasi dan menjaga kualitas udara. 

Pengawasan udara dilakukan melalui surveilans secara berkala, uji laboratorium, analisis risiko, dan tindak lanjut untuk mengurangi dampak negatif dari polusi udara. Beberapa hal yang dipantau dalam standar ini meliputi:

  • Emisi kendaraan bermotor: Gas buang dari kendaraan adalah salah satu sumber utama polusi udara di kota-kota besar. Oleh karena itu, emisi ini harus dijaga agar tetap dalam batas aman.
  • Polusi industri: Aktivitas industri sering menghasilkan polutan kimia berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) yang dapat mencemari udara. Standar ini menetapkan batas emisi maksimum yang diperbolehkan untuk memastikan udara tetap bersih.
  • Kualitas udara dalam ruangan: Selain udara luar, kualitas udara dalam ruangan juga harus diperhatikan. Ventilasi yang baik dan pengurangan sumber polusi dalam ruangan seperti asap rokok dan penggunaan bahan kimia berbahaya sangat penting untuk memastikan kualitas udara yang sehat di dalam bangunan.

3. Debu Total

Debu total adalah partikel kecil yang dapat ditemukan di berbagai tempat, baik di luar ruangan maupun di dalam bangunan. Debu yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada sistem pernapasan. Oleh karena itu, standar juga mencakup pengaturan debu total, khususnya di sarana dan bangunan yang digunakan oleh masyarakat.

Standar ini mengatur batas maksimal debu yang diperbolehkan dalam lingkungan tertentu, termasuk partikel seperti asbes bebas dan timah hitam (Pb) yang sering digunakan dalam bahan bangunan. Paparan jangka panjang terhadap partikel ini dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru-paru atau keracunan timah, terutama pada anak-anak.

Untuk menjaga agar debu total di dalam bangunan tidak melebihi ambang batas, penting dilakukan:

  • Ventilasi yang baik: Ventilasi yang memadai dapat membantu mengurangi konsentrasi debu di udara dalam ruangan.
  • Pembersihan secara rutin: Membersihkan permukaan yang berdebu secara rutin akan membantu mencegah penumpukan debu berbahaya.

4. Asbes Bebas

Asbes bebas adalah salah satu material bangunan yang sangat berbahaya apabila partikel mikronya terhirup oleh manusia. Paparan asbes jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, termasuk kanker paru-paru dan mesothelioma. 

Oleh sebab itu, asbes bebas juga diatur dalam standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk memastikan bahwa paparan terhadap zat ini dapat diminimalisir. Banyak bangunan tua yang masih menggunakan asbes sebagai bahan atap atau dinding. 

Dalam standar ini, penggunaan asbes bebas dibatasi dan diatur dengan ketat, termasuk penanganan yang aman pada saat renovasi atau pembongkaran bangunan yang mengandung asbes.

5. Timah Hitam (Pb)

Timah hitam atau Pb adalah logam berat yang sering ditemukan dalam cat, bahan bangunan, dan pipa tua. Timah hitam sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak dan gangguan perkembangan. Oleh karena itu, standar mengatur kadar timah hitam yang aman untuk digunakan dalam bahan bangunan dan berbagai media lainnya.

Dalam hal ini, pengawasan terhadap produk bangunan yang mengandung timah hitam dilakukan secara ketat, dan penggunaannya harus sesuai dengan batas yang telah ditentukan. Standar ini bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan akibat paparan timah hitam dalam jangka panjang.

6. Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

Selain faktor-faktor fisik dan kimia, standar juga mencakup pengendalian terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit. Vektor seperti nyamuk, lalat, tikus, dan kecoa dapat menyebarkan berbagai penyakit menular seperti demam berdarah, malaria, dan leptospirosis.

Pengawasan terhadap vektor dilakukan dengan:

  • Mengendalikan habitat perkembangbiakan vektor: Tempat-tempat yang dapat menjadi sarang vektor seperti genangan air harus segera dihilangkan.
  • Pengujian laboratorium: Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa lingkungan sekitar terbebas dari vektor berbahaya.

Pentingnya Penerapan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan

Berdasarkan peraturan yang berlaku, seperti Peraturan Menteri Kesehatan dan Peraturan Pemerintah, penerapan Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Standar ini memastikan bahwa berbagai media lingkungan, termasuk air, udara, tanah, pangan, bangunan, dan vektor binatang pembawa penyakit, diawasi dan dikelola dengan baik.

Setiap komponen dalam lingkungan diuji secara berkala melalui uji laboratorium dan biomarker untuk memastikan kepatuhan terhadap standar. Dengan penerapan standar ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang.

Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya sekarang juga untuk konsultasi lebih lanjut mengenai layanan Baku Mutu Kesehatan Lingkungan yang kami tawarkan!