Bisakah Kita Minum Air Hujan ? – Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah minum air hujan berbahaya bagi tubuh? Saat hujan turun dan kita sedang berada di jalan, tidak sempat untuk menepi sehingga akhirnya hujan pun mengguyur tubuh. Terkadang hujan yang tidak sempat dihindari malah suka masuk ke dalam mulut dan terminum. Banyak orang yang bilang jika air hujan tidak sama dengan air untuk konsumsi kita. Namun ada juga yang menganggapnya tidak layak minum.
Begini penjelasannya:
2009 lalu, sebuah studi yang dilakukan oleh Monash University menyimpulkan jika ternyata air hujan cukup layak dikonsumsi tanpa harus dimasak. Studi ini melibatkan 300 rumah yang mengumpulkan air hujan dalam sebuah tanki dan dijadikan sumber air minum utama. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat gastroenteritis atau flu perut yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu. Dari hasil survey 300 rumah tersebut sangat mirip dengan masyarakat yang minum dari air keran yang terawat.
Di Korea dan Malaysia, pemanfaatan air hujan dianggap sebagai jawaban pemenuhan kebutuhan air bersih yang sangat mendesak. Di Brazil, diperkirakan 35% kebutuhan air bersih dapat dipenuhi dengan memanfaatkan air hujan (Untari dan Kusnadi 2015)
Sebuah sekolah dasar Cukhe Elementary School di Vietnam menggunakan air hujan sebagai air minum dengan mengumpulkan air hujan yang turun pada sebuah bak penampung air stainless steel di atas gedung sekolah dan memanfaatkan sinar UV untuk membasmi mikroorganisme
Artinya, mengkonsumsi air hujan secara langsung cukup aman dari resiko penyakit. Selain itu, dilansir dari Hello Sehat, air hujan memiliki sifat asam dengan pH rata-rata sekitar 5,6. Dan itu tidak berbahaya.
Meski begitu, air hujan tidak sepenuhnya bersih karena terdapat debu atau bakteri lainnya yang menempel pada air hujan.
Bagaimana cara membuat air hujan agar lebih aman dikonsumsi?
Air hujan bisa dikumpulkan dengan cara ditampung secara langsung pada ember atau bak. Hal yang terpenting ialah pastikan bahwa wadah yang Anda gunakan bersih dari kotoran. Setelah Anda menampungnya, biarkan setidaknya selama satu jam agar partikel berat yang terdapat di dalamnya menempel di dasar ember. Cara ini juga akan menghambat pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme yang dikandungnya.
Namun, ada dua langkah penting yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas air hujan, yakni dengan memfilter dan merebus.
Filtrasi sederhana adalah teknologi penyaringan dengan berbagai macam media (multi-filter) seperti kerikil, pasir, ijuk, Lihat artikel ini untuk mengetahui cara penyaringannya Amankah Alat Pemurni Air (Water Purifier)?.Setelah disaring, bisa di lanjutkan dengan merebusnya.
Tetapi Jika di sekitar rumah Anda masih ada sumber besih lainnya, ada baiknya untuk tidak menggunakan air hujan sebagai sumber air utama Anda. Hal ini juga dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan resiko negatif yang mungkin ditimbulkan. Terlebih jika Anda memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh.
Memangnya rumah tangga ada limbahnya ya? Simak disini yuk Mengelola si GreyWater Rumah Tangga.