Jika kita melihat pada globe, jelas bahwa bumi didominasi oleh air. Warna biru melebihi daratan hijau yang hanya sepertiga dari seluruh luas planet ini. Namun, mayoritas air yang ada di permukaan bumi adalah air laut yang asin, sedangkan yang dibutuhkan untuk dikonsumsi manusia adalah air tawar. Perlu dilakukan usaha tambahan seperti penyulingan atau daur ulang air.
Kandungan garam yang terlalu tinggi pada air laut tidak cocok dengan sistem metabolisme tubuh manusia sehingga ketersediaan air yang dapat dikonsumsi tetap terbatas. Terlebih dengan kondisi manusia yang tidak dapat menciptakan air, sehingga volume air tawar yang tersedia tidak dapat bertambah justru berkurang. Itulah sebabnya, daur ulang air masih menjadi alternatif terbaik untuk saat ini, agar manusia dapat terus mengonsumsi air tawar.
Daur ulang air adalah upaya untuk mengolah kembali air sisa konsumsi agar layak untuk dikonsumsi kembali. Air sisa konsumsi mengandung banyak zat-zat yang tidak diperlukan tubuh bahkan berbahaya jika sampai masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, perlu dilakukan daur ulang air tersebut untuk menghilangkan semua kandungan berbahaya agar layak dikonsumsi kembali.
Bagaimana Kondisi Air yang Layak?
Tidak semua sumber air layak dijadikan sebagai bahan baku untuk daur ulang air. Beberapa kriteria air baku yang layak sebagai berikut:
- Air yang bebas dari kontaminasi biologis
Salah satu indikatornya adalah kandungan bakteri e. coli di dalam air. Jika ditemukan keberadaan bakteri e. coli, maka tidak tidak layak untuk didaur ulang karena dapat mempengaruhi kesehatan. Maka dari itu air baku harus jauh dari aktivitas biologis manusia maupun hewan agar tidak tercemar.
- Air dengan kandungan mineral berbahaya
Untuk mengetahui kandungan unsur dan senyawa kimiawi ini perlu dilakukan tes laboratorium. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang presisi dan meyakinkan sebelum dijadikan air baku daur ulang air.
- Air yang tidak keruh, tidak berbau dan tidak berwarna
Indikator termudah dan dapat diamati secara langsung adalah air tidak berwarna. Jika berwarna artinya di dalam air telah terkandung terlalu banyak unsur dan senyawa. Air tersebut akan terlalu keruh dan potensi bau sangat tinggi karena kandungan-kandungan di dalamnya.
Air sungai di Indonesia, terutama kota-kota besar tidak dapat dijadikan air baku karena kondisinya yang sudah keruh, berwarna dan berbau. Karena itulah daur ulang air harus memerhatikan sumber-sumber air yang masih bersih dan jernih untuk dijadikan air baku.
Alternatif Daur Ulang Air
Daur ulang air dapat dilakukan dengan membangun sistem Water Treatment Plant (WTP), pada level industri ataupun rumah tangga. WTP akan lebih efisien saat dilakukan secara komunal. Hasil air yang dijadikan bahan baku lebih banyak, begitu pun yang dihasilkan. Semakin banyak orang yang membutuhkan air bersih, seharusnya semakin banyak yang sadar akan keterbatasan air bersih.
WTP dapat dibangun pada sebuah desa, kawasan, maupun perusahaan untuk menangani kebutuhan daur ulang air pada skala yang besar. Air baku yang diambil dapat berasal dari sungai, waduk atau kolam khusus penampungan air hujan. Sebelumnya diambil sampel terlebih dulu pada air baku yang akan digunakan, untuk diuji lab kelayakan air. Jika hasil lab cukup bagus, air baku akan dialirkan pada mesin WTP dan proses pengolahan dapat dijalankan.
Solusi ini tidak hanya berlaku pada air bersih siap konsumsi saja, namun juga terhadap berbagai jenis sumber air baku. Semua sumber air tawar dapat dijadikan bahan baku asalkan lolos uji kelayakan. Untuk melakukan uji kelayakan, pengelola dapat meminta dukungan dari tim profesional di bidang pengolahan air seperti Adika Tirta Daya.
Adika Tirta Daya memiliki tim yang berkompeten dan berpengalaman dalam bidang instalasi pengolahan air. Mereka dapat membantu perusahaan maupun individu untuk mengukur air baku yang akan diolah dan sekaligus membangun sistem pengolahan air yang efektif. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh hasil daur ulang air yang memenuhi standar untuk konsumsi dan bebas dari kandungan berbahaya.
Anda dapat mendiskusikan hal ini lebih mendalam dengan tim marketing Adika Tirta Daya. Kami siap untuk membantu Anda mewujudkan sistem daur ulang air yang efektif dan sesuai dengan standar! (Septiani)