Kebutuhan Air Dalam Usaha properti

Tingkatkan layanan Kebutuhan air dalam usaha properti – Saat ini berbisnis properti sudah semakin banyak dan meluas. Ada yang dalam bentuk bangunan vertikal, seperti apartemen, perkantoran, hotel dan juga bangunan horisontal seperti hunian perumahan cluster dan semacamnya., Dalam pergerakan berbisnis property tentunya diperlukan pihak-pihak yang terkait untuk mendukung aspek pemasaran dan nilai jualnya.  Untuk meningkatkan penjualan, pihak pengembang dapat mengedepankan keunggulan, seperti konsep bangunan, lokasi yang strategis, dan proses sanitasinya. Pada proses sanitasi yang dimaksud dalam hal ini adalah meliputi pemenuhan kebutuhan air untuk para penghuninya, salah satunya yaitu pemenuhan kebutuhan air. Namun, saat ini  banyak kawasan yang tidak dapat lagi menggunakan atau memanfaatkan air permukaan (surface water) dan jika pada sistem suplai air dari kawasan atau instalasi air milik daerah setempat juga kurang maksimal, maka akan muncul beberapa masalah yang dapat mengurangi keunggulan dari properti tersebut. Hal ini akan membuat para pengusaha properti kehilangan dan kesulitan untuk mencari pelanggan baru atau konsumen baru, tentu saja hal ini berpotensi menjadi penyebab  timbulnya kerugian yang signifikan. 

Maka dari itu para pengusaha perlu melakukan tindakan preventif dan mencari solusi untuk masalah tersebut. Salah satunya, pengusaha properti dapat bekerja sama dengan perusahaan pengolahan air limbah yang nantinya dapat membantu mengelola air pada bangunan atau hunian yang telah dibangun. Limbah air dari kawasan seperti gedung-gedung dan perumahan cluster tersebut dapat diolah kembali dan dapat memberikan solusi suplai air pada kawasan itu sendiri dan tentunya dengan hasil yang sesuai dengan aturan pemerintah.   

Mengenai teknisnya, berikut beberapa system pengolahan air limbah yang sesuai untuk diterapkan pada bangunan Gedung perkantoran atau hunian:

  1. Sitem IPAL (instalasi Pengolahan Air Limbah)

Sistem Ini digunakan untuk menetralisasi air limbah dengan proses tahapan sebagai berikut :

  1. Pre – Treatment , Sistem ini digunakan untuk penampungan awal, dengan memproses elemen-elemen yang dapat merusak treatment dan mengatur kecepatan pada aliran dengan mengkondisikan aliran maksimum pada proses treatment selanjutnya. Pada pre-treatment biasanya terdiri atas : Bar Screen dan Equalization basi.
  2.  Contact Aeration, Sistem ini menggunakan hembusan udara dengan memanfaatkan siklus aerob yang akan menurunkan kadar biologis seperti kotoran manusia,limbah makanan, sabun dan deterjen. Energi yang diperoleh dari hasil penguraian tadi akan digunakan mikro organisme untuk proses berkembang dan tumbuh lebih besar yang akan menguraikan senyawa polutan yang terkandung dalam air limbah. Pada Contact Aeration biasanya terdiri atas : Blower dan Diffuser.
  3. Sedimentation Tank, Sistem ini berguna untuk proses pengendapan partikel-partikel activated sludge / lumpur aktif, dengan endapan lumpur aktif tersebut sebagai akan dikembalikan kedalam bak aerasi dan sebagian lagi masuk di bak penampungan lumpur (sludge tank). Pada Sedimentation Tank terdiri atas : Airlift pump
  4. Efluent Tank, Proses ini akhir dari hasil pengolahan air limbah yang sudah memenuhi baku mutu dan selanjutnya akan terproses pada proses Filtrasi.
  • Micro Filtrasi

Sistem ini digunakan dalam memaksimalkan proses penyaringan fisik dimana dengan penyaringan yang dibantu dengan tekanan untuk memisahkan polutan dan partikel-partikel tersuspensi yang masih terkandung dalam air yang dihasilkan dari hasil Efluent Tank dengan melalui microfiltrasi dengan partikel berukuran 0.1 sampai 1 mikron.

  • Reverse Osmosis

Dalam proses pemaksimalan dalam pemurnian air dengan menggunakan membrane untuk menghilangkan partikel dan molekul yang terkandung dalam air yang lebih besar dari air minum. Dalam penerapan penyaringan menggunakan tekanan dengan menghilangkan spesies kimia terlarut dan tersuspensi serta biologis (Bakteri) dengan melalui dimana pori-pori 0.01 sampai  0.001 mikron.

Dengan sedikit uraian proses diatas maka dapat memberikan gambaran pada para pengusaha property yang akan bekerja sama dengan perusahaan pengolahan air limbah agar dapat lebih maksimal dalam mencapai target dalam meningkatkan pelayanan suplai air dengan hasil sesuai aturan pemerintah