Pentingnya Recycle Air Sebelum Bumi Tenggelam

Recycle – Tahukah Anda, saat ini Indonesia sedang dalam keadaan darurat bencana. Selain bencana alam dan pandemi yang melanda negeri kita, ternyata eksplorasi berlebihan terhadap air tanah juga menyebabkan bencana lain yang tidak kalah mengerikannya, yaitu penurunan permukaan tanah.

Menurut penelitian yang dirilis oleh Nature Communication pada tahun 2019, setidaknya ada ratusan kota di dunia yang diprediksi akan tenggelam pada tahun 2050. Salah satu kota yang terdampak adalah Jakarta. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa permukaan laut mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30 sampai 50 sentimeter setiap tahunnya.

Pada dasarnya, hal ini juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang kian cepat. Beberapa di antaranya karena pembangunan gedung, jalan layang, dan juga pemukiman yang kian menggerus sumur resapan di seluruh Jakarta. Selain itu, pengambilan air tanah yang berlebih juga menjadi faktor terjadinya percepatan atas penurunan permukaan daratan.

Salah satu kawasan yang mengalami dampak cukup besar adalah masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Bahkan dari penelitian para ahli menyebutkan bahwa terdapat sekitar 150 juta orang yang tinggal di wilayah dengan permukaan laut lebih tinggi dari daratan. Belum lagi pencemaran air yang memperparah kondisi ini. Sehingga masyarakat mau tidak mau harus memanfaatkan air tanah untuk konsumsi sehari-hari.

Pemerintah sebenarnya tidak tinggal diam. Saat ini sudah banyak dilakukan reboisasi hutan dan juga penyuntikan air pada sungai-sungai bawah tanah yang kering. Tetapi nyatanya hal tersebut tidak cukup karena eksploitasi air tanah terus dilakukan untuk kebutuhan industri.

Oleh karena itu, proses recycle air sangatlah dibutuhkan untuk menanggulangi hal tersebut. Perlu peran aktif dari Anda yang memiliki bisnis atau bekerja di sektor yang berhubungan atau menghasilkan limbah agar eksplorasi air tanah yang dapat dikurangi.

Proses daur ulang air yang paling memungkinkan adalah dengan memanfaatkan air limbah sisa industri agar dapat dialiri kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Langkah konkrit ini bisa Anda pertimbangkan untuk mengurangi pencemaran air yang berlangsung di berbagai kawasan industri yang tersebar di seluruh Indonesia.

Metode yang paling efektif untuk recycle air di Indonesia sendiri adalah pengolahan air limbah yang dilanjutkan dengan water treatment plant atau Instalasi Pengolahan Air (IPA). Proses daur ulang dilakukan sebagai berikut:

  1. Koagulasi

Yaitu proses destabilisasi zat koloid yang terkandung di dalam air. Proses ini bertujuan untuk memisahkan air dengan zat terlarut yang mengotori air. Pada tahap ini, proses destabilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara  yaitu menambahkan bahan kimia, dilakukan secara fisik dengan metode pengadukan cepat (rapid missing) atau terjunan hidrolis (hydrolic jump), dan cara mekanis dengan memanfaatkan batang pengaduk.

  • Flokulasi

Proses daur ulang air yang bertujuan untuk membentuk serta memperbesar zat pengotor terendap (flok). Untuk melakukannya, pada proses ini akan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing) agar zat pengotor bisa terkumpul. Selain itu, untuk menambah efisiensi ditambahkan pula senyawa kimia yang dapat mengikat zat pengotor.

  • Sedimentasi

Pada tahap ini, air mengalami proses untuk mengendapkan zat bersifat koloid yang sebelumnya telah melalui tahap destabilisasi, sehingga air sudah bebas dari mikroorganisme yang berbahaya untuk manusia.

  • Filtrasi

Jika sebelumnya Anda sudah membaca mengenai teknologi Reverse Osmosis (RO) pada artikel berikut ini, maka pada tahap ini proses recycle airjuga memanfaatkan teknologi tersebut. Tujuannya adalah untuk menyaring air agar dapat langsung dikonsumsi. Untuk prosesnya sendiri tidak hanya terbatas menggunakan teknologi RO saja, melainkan ada alternatif lain menggunakan Multimedia Filter, Ultrafiltration System (UF), Nano Filtration System (NF), atau juga Micro Filtration System ( MF).

  • Disinfeksi

Untuk menghilangkan kuman, bakteri, dan juga virus yang sekiranya masih terbawa setelah proses filtrasi, maka tahap disinfeksi juga diperlukan. Pada tahap ini nantinya air ditambahkan senyawa kimia seperti chlor, melalui proses ozonisasi, atau juga pemanasan dengan memanfaatkan sinar UV untuk mematikan mikroorganisme berbahaya di dalam air. Setelah proses daur ulang airselesai, nantinya seluruh air akan ditampung dalam bak reservoir sebelum akhirnya didistribusikan kepada masyarakat atau dimanfaatkan kembali oleh perusahaan.

Setelah melalui proses recycle air di atas, nantinya perusahaan Anda tidak perlu lagi khawatir harus mencari sumber air tambahan seperti air tanah yang berasal dari sumur resapan. Sehingga Anda tidak hanya membantu bumi untuk mengurangi pencemaran air, tetapi juga memiliki sumber air sendiri yang lebih efisien.

Jika Anda masih kebingungan tentang Instalasi Pengolahan Air (IPA), Adika Tirta Daya siap membantu Anda. Dengan harga yang cukup kompetitif, kebutuhan air perusahaan Anda pun dapat terpenuhi.  Kini saatnya Anda menentukan pilihan untuk ikut mencegah bumi tenggelam. Sudah siap? (Pradana)