Peningkatan daya saing menuju industri hijau merupakan salah satu kunci mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Upaya tersebut tidak hanya menjadi pekerjaan rumah satu atau dua pihak, melainkan semua elemen yang menginginkan industri hijau menjadi wajah utama dunia industri Indonesia.
Melansir beritasatu.com, dalam upaya menuju industri hijau tersebut, diperlukan inisiatif dalam menjaga lingkungan perusahaan. Artinya, penguasaan teknologi dan manajemen yang mumpuni menjadi aspek penting untuk menanggulangi pencemaran industri. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita yang meminta industri harus mengedepankan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan fungsi lingkungan.
Mencapai Industri Hijau dengan Pengelolaan Air Limbah
Ragam cara bisa dilakukan perusahaan untuk mencapai industri hijau. Dua contoh yang paling sering digunakan dan memberikan manfaat adalah upaya memulai langkah penghematan air dan penghematan energi. Dua cara itu tidak hanya membuat perusahaan mencapai industri hijau, tapi juga dapat menekan alokasi anggaran pengelolaan limbah.
Dalam penerapannya, pengelolaan limbah memang tidak mudah. Bentuknya yang bermacam rupa membuat pelaku industri kerap kebingungan memilih dan memilah cara untuk mengolahnya. Terlebih jika bentuk limbahnya adalah cair. Sifatnya yang mengalir membuat air limbah menjadi permasalahan tak berujung jika tidak segera ditangani.
Mengutip waterpedia.co.id, air yang dikenal sebagai pelarut universal membuat air rentan terhadap polusi. Pencemaran air yang disebabkan oleh aktivitas manusia, termasuk industri bisa membuat air memiliki konsekuensi bagi siapapun yang menggunakannya.
Bukan hanya itu, polusi air yang mencemari aliran sungai, danau bahkan lautan dapat menurunkan kualitas air sehingga menjadi beracun. Hal ini sangat berpotensi membuat sebuah wilayah mengalami krisis air, yang bisa jadi meluas pada krisis lainnya.
Dengan ancaman tersebut, artinya pelaku industri harus memperhitungkan betul cara-cara yang harus ditempuh untuk mengelola air limbah sehingga dapat mewujudkan industri hijau seperti anjuran pemerintah.
Untuk mengelola air limbah, pelaku industri dapat menggunakan sistem pengolahan yang mengutamakan aspek ramah lingkungan. Salah satu diantaranya adalah Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA). Sistem WTP/IPA yang berfungsi mengolah air dari kualitas air baku terkontaminasi menjadi air dengan kualitas sesuai standar mutu, dapat menjadi pilihan pelaku industri untuk mengelola air limbah.
Selain WTP/IPA, cara lain yang juga bisa menjadi pilihan menuju industri hijau adalah Sewage Treatment Plant (STP). Cara ini menggunakan metode reuse atau menggunakan kembali hasil olahan limbah untuk berbagai aktivitas seperti menyiram tanaman, fasilitas pencucian mobil hingga flush toilet.
Dengan menimbang penerapan dua sistem tersebut, mencapai industri hijau bukan hal yang mustahil dilakukan. Apalagi, jika pelaku industri jeli, ada beberapa vendor yang menerapkan harga terjangkau untuk mengelola air limbah.
Bagaimana Adika Tirta Daya Dapat Membantu Anda?
Setelah memahami bahaya air limbah bagi kehidupan serta pentingnya mengolah air limbah dengan baik, kini para pelaku industri perlu memikirkan cara efektif untuk mengolah limbah industrinya. Satu langkah yang bisa segera dilakukan adalah memilih vendor yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Adika Tirta Daya sebagai vendor yang menyediakan jasa pengolahan air limbah, memiliki teknologi WTP dan STP yang dapat membantu Anda mengolah limbah menjadi sumber daya yang bisa digunakan dengan optimal.
Dengan SDM unggul disertai pengalaman bertahun-tahun merancang dan membuat sistem pengolahan air limbah, Adika Tirta Daya dapat membantu kesulitan Anda mengolah air limbah. Jadi, Anda tidak perlu bingung lagi memilih vendor yang memiliki layanan sesuai kebutuhan industri Anda. Silakan menghubungi tim marketing kami untuk mengajukan penawaran dan berkonsultasi lebih lanjut. (Umamah NJ)