Indonesia termasuk negara yang beruntung karena memiliki kekayaan sumber daya air, tetapi keberuntungan tersebut tidak selaras dengan upaya untuk melestarikan keberlangsungan air bersih. Dilansir dari bbc.com, bahwa kajian resmi pemerintah tahun 2019 memprediksi Indonesia, tepatnya pulau Jawa, akan terancam kehabisan sumber air bersih pada tahun 2040. Padahal, sumber air melimpah di Indonesia tercatat dalam laporan badan kerja sama lintas negara, Water Environment Partnership in Asia (WEPA) sebesar 6% potensi air dunia. Hal ini dikarenakan masih banyak pihak yang belum menyadari pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau bekerja sama dengan vendor IPAL komunal untuk menetralisir limbah cair.
Fakta lain membuktikan bahwa masyarakat Indonesia tidak peduli dengan lingkungannya. Membuang sampah atau limbah ke sungai adalah budaya salah yang diterapkan oleh masyarakat. Melansir dari laman voaindonesia.com, pada tahun 2022 Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional di lima provinsi Indonesia. Bahkan sungai Citarum mendapatkan predikat sungai paling tercemar di urutan ke-2 sedunia karena terlalu banyaknya limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai itu.
Limbah rumah tangga sendiri harusnya memiliki alat penyaring sebelum dibuang ke sungai. Apalagi kebiasaan masyarakat Indonesia yang terlalu menganggap sepele limbah rumah tangga seperti air cucian baju dan piring, sisa makanan, kotoran manusia, dan sebagainya yang berpotensi mencemari sungai dan sumber air. Untuk itu, dibutuhkan sistem yang dapat mengakomodasi limbah rumah tangga atau domestik secara bersama-sama dan terpusat, sehingga air yang dihasilkan oleh limbah pemukiman masyarakat tidak tercemar lagi. Agar lebih mudah, dapat juga menggunakan jasa dari vendor IPAL komunal.
IPAL Komunal dan Penerapannya
Dalam upaya mengatasi permasalahan limbah, bekerjasama dengan vendor IPAL komunal merupakan solusi yang sangat efektif. Meskipun sebagian besar masyarakat mengenal IPAL sebagai septic tank yang digunakan untuk menampung limbah tinja, sebenarnya IPAL memiliki fungsi yang lebih luas, yaitu mengolah berbagai jenis limbah agar tidak mencemari lingkungan. IPAL sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu yang digunakan untuk perumahan atau individu dan yang digunakan oleh kelompok tertentu (komunal).
IPAL yang dirancang untuk mengelola limbah rumah tangga atau domestik mampu mengolah jenis limbah kotoran (black water) dan sisa hasil cucian atau sabun (grey water). Pengolahan ini akan menjadi lebih efisien jika dilakukan secara terpusat, dengan pengumpulan limbah dalam sebuah tangki dan proses pengolahan yang dilakukan secara bersamaan. IPAL komunal dengan pengelolaan terpusat dapat diterapkan di berbagai tempat seperti setiap RT, RW, desa, komplek perumahan, perkantoran, rumah susun, dan sebagainya.
Keberadaan IPAL komunal dalam mengolah limbah rumah tangga memiliki dampak positif, seperti mengurangi risiko kekurangan pasokan air bersih di masa depan dan mengurangi pencemaran lingkungan dan ekosistem perairan oleh limbah. Selain itu, potensi penyebaran virus dan bakteri dalam air akibat limbah juga dapat dikurangi. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan semua manfaat ini, masyarakat membutuhkan layanan dari vendor IPAL komunal yang terpercaya dan sesuai dengan harapan mereka.
Vendol IPAL Komunal
Adika Tirta Daya merupakan perusahaan jasa yang sangat dapat diandalkan sebagai vendor IPAL komunal. Perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 2013. Sebagai vendor IPAL komunal, Adika Tirta Daya turut membantu masyarakat dalam mewujudkan pengolahan air limbah yang efektif dan efisien. Hal ini terbukti dari sejumlah klien terkemuka yang telah bekerja sama dengan Adika Tirta Daya, seperti Lippo Mall, Lotte Mart, Hotel Borobudur, Apartemen CBD Pluit, dan banyak lainnya.
Adika Tirta Daya sebagai vendor IPAL komunal menyediakan dua opsi instalasi yang dapat dipertimbangkan. Opsi pertama adalah sistem anaerob, yang merupakan instalasi pengolahan limbah rumah tangga yang memanfaatkan gravitasi, dilengkapi dengan sistem bakteri pengurai limbah. Bakteri ini dapat hidup dengan oksigen yang masuk melalui pipa ventilasi. Biasanya, sistem ini menghasilkan endapan yang perlu diproses lebih lanjut. Opsi kedua adalah sistem extended aeration, yaitu sistem bertingkat untuk mengolah limbah rumah tangga. Dimulai dengan sistem anaerob untuk mengurai limbah menggunakan bakteri atau mikroorganisme, kemudian oksigen tambahan diberikan melalui blower agar bakteri dapat mengurai limbah dengan lebih efisien. Sistem ini tidak menghasilkan endapan karena endapan dikembalikan ke dalam tangki awal pengolahan. Jika Anda memilih sistem anaerob, biayanya terjangkau tetapi memerlukan perawatan berkala. Sedangkan jika Anda memilih sistem extended aeration, biayanya lebih tinggi tetapi sistemnya lebih sederhana. Adika Tirta Daya sebagai vendor IPAL komunal tidak hanya memberikan pengolahan dan penanganan limbah yang sesuai dengan standar mutu dan peraturan yang berlaku, tetapi juga dapat membantu dalam pemasangan dan perawatan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda berminat untuk bekerja sama, jangan ragu untuk menghubungi tim marketing Adika Tirta Daya dan dapatkan penawaran menarik dari kami! Saatnya kita bersama-sama peduli terhadap masa depan pasokan air bersih bagi generasi mendatang.