IPAL Komunal – Di tengah pandemi yang masih terus melanda Indonesia, kehadiran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk memproses limbah berbahaya yang berpotensi menyebarkan virus sangatlah dibutuhkan. Hanya saja tidak semua daerah sudah memiliki IPAL yang mumpuni dan dapat diandalkan untuk mengolah seluruh limbah, khususnya limbah rumah tangga yang dihasilkan wilayah pemukiman. Oleh karena itu, membuat IPAL komunal bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut.
Tentunya Anda mengetahui bahwa banyak wilayah di Indonesia termasuk dalam kategori wilayah padat penduduk. Bahkan menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal tahun 2020 menyebutkan bahwa kepadatan wilayah DKI Jakarta saja sudah meningkat 0,7% atau bertambah 72.000 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya. Perlu Anda ingat, kepadatan tersebut baru di wilayah DKI Jakarta saja. Jika jumlah tersebut ditambahkan dengan wilayah lainnya, tentunya hal tersebut dapat ikut menyumbang penambahan limbah rumah tangga. Solusi IPAL komunal adalah yang terbaik untuk permasalahan ini, karena Anda tidak perlu menunggu bantuan pemerintah untuk membuatnya.
Pengertian IPAL Komunal
Secara sederhana, IPAL komunal tidak jauh berbeda dengan sistem IPAL pada umumnya. Perbedaan yang paling mencolok terletak pada tangki pengumpul limbah yang umumnya digunakan untuk mengakomodir sebuah lokasi secara bersama-sama. Contohnya, sistem IPAL yang dipasang untuk memproses limbah yang dimiliki komplek perumahan, desa, atau juga kampung.
Selain itu, IPAL jenis ini juga termasuk dalam kategori IPAL untuk mengolah limbah domestik atau rumah tangga, yang berbentuk kotoran (black water) dan sisa hasil cucian atau deterjen (grey water). Unit pengolahan limbah ini nantinya akan memproses semua limbah rumah tangga dalam sebuah instalasi bersama. Oleh karena itu, sistem ini disebut IPAL komunal karena digunakan secara bersama-sama.
Siapa Saja yang Dapat Menggunakan IPAL Komunal?
Pada praktiknya, IPAL komunal tidak hanya dimanfaatkan oleh wilayah pemukiman saja, karena jenis IPAL ini dapat memproses limbah rumah tangga. Beberapa bangunan lain yang juga dapat menggunakan IPAL dengan sistem komunal antara lain adalah:
- Bangunan perkantoran
- Rumah susun penduduk (RUSUN)
- Bangunan perhotelan
- Apartemen tinggal
- Restoran atau rumah makan
- WC umum yang dikelola pemerintah
- Bangunan lain yang memiliki banyak penghuni lainnya
Oleh karena itu, membuat IPAL komunal menjadi sangat penting. Kehadirannya untuk menunjang kualitas hidup masyarakat sekitar juga sangat dibutuhkan. Dengan menerapkan solusi IPAL komunal, limbah rumah tangga yang terpapar dengan zat berbahaya di wilayah komersial dan perumahan dapat teratasi dengan lebih efisien.
Mengapa Anda Membutuhkan IPAL Komunal?
Perlu Anda ketahui, sebagian besar limbah rumah tangga tidak dapat langsung dibuang ke saluran pembuangan. Limbah tersebut membutuhkan proses pengolahan yang melibatkan bakteri pengurai agar sisa hasil buangan tidak lagi berbahaya untuk lingkungan.
Selain itu, IPAL komunal dapat mengurangi risiko masyarakat dari paparan virus dan bakteri yang dapat terbawa di dalam air limbah yang tidak melalui proses pengolahan. Limbah rumah tangga yang dihasilkan juga dapat merusak lingkungan, karena deterjen yang dihasilkan limbah rumah tangga dapat mematikan tumbuhan dan hewan yang mendiami ekosistem perairan sekitar.
Proses Pengolahan Menggunakan IPAL Komunal
Dalam memproses limbah rumah tangga yang dihasilkan, biasanya sebelum membuat IPAL komunal Anda harus memilih sistem yang akan diterapkan untuk mengakomodir pengolahan limbah. Saat ini terdapat 2 pilihan instalasi yang dapat Anda jadikan pertimbangan, yaitu:
- Sistem anaerob, yaitu instalasi pengolahan limbah rumah tangga yang memanfaatkan gravitasi yang dilengkapi dengan sistem penguraian limbah yang menggunakan bakteri pengurai dalam proses pengolahan limbah. Bakteri ini dapat hidup dengan mengandalkan oksigen atau udara alami dari luar yang masuk melalui celah pipa ventilasi. Sistem ini umumnya menghasilkan endapan yang harus diproses lebih lanjut.
- Sistem extended aeration, yaitu IPAL komunal yang dilengkapi dengan sistem bertingkat untuk mengolah limbah rumah tangga, dimulai dari sistem anaerob untuk mengurai limbah menggunakan bakteri atau mikroorganisme, lalu dilanjutkan dengan pemberian oksigen tambahan melalui blower udara agar bakteri dapat mengurai air limbah dengan sempurna. Sistem ini tidak menghasilkan endapan karena dilengkapi dengan sistem pengembalian atau sirkulasi untuk mengembalikan endapan ke tangki awal pengolahan.
Kedua sistem IPAL komunal ini dapat menjadi pilihan dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Sistem anaerob umumnya lebih terjangkau tetapi membutuhkan perawatan berkala. Sementara itu, sistem extended aeration lebih sederhana tapi membutuhkan biaya yang lebih besar. Jika Anda masih ragu mengenai instalasi yang sesuai untuk Anda,
Adika Tirta Daya juga dapat membantu pemasangan sesuai kebutuhan. Dengan pengalaman menangani berbagai proyek sewage treatment plant, perusahaan ini dapat melayani pemasangan dan maintenance IPAL untuk limbah rumah tangga. Jadi, apakah Anda sudah menemukan solusi IPAL komunal yang dibutuhkan?
(Pradana)