Selain isu lingkungan dan perubahan iklim, pembicaraan mengenai target zero emisi karbon telah menjadi sangat signifikan. Normalisasi infrastruktur hijau juga menjadi perhatian penting. Keberhasilan pembangunan dan normalisasi infrastruktur hijau memiliki dampak besar terhadap pencapaian target zero emisi karbon serta pencegahan perubahan iklim yang ekstrem. Salah satu peran utama infrastruktur hijau adalah dalam menjaga kualitas air, termasuk sumber mata air dan air baku permukaan.
Bagaimana menjaga kualitas air di lingkungan
Kualitas air perlu dijaga dengan sungguh-sungguh karena dampaknya akan kembali kepada kita. Air yang tercemar mengandung senyawa beracun yang membahayakan kesehatan. Debit air baku untuk dikonsumsi berkurang karena semakin sulit mendapatkan air bersih yang memenuhi standar. Masyarakat mengalami kekurangan air, kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, sanitasi, dan kebutuhan air minum. Kualitas air sangat memengaruhi kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak menjaga kualitas air tetap bersih dan aman. Berikut adalah tiga hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kualitas air yang baik.
1. Pembersihan
Pembersihan sampah dan bahan pencemar dari aliran air merupakan langkah penting pertama yang harus dilakukan. Di aliran air, terutama aliran muara yang tercampur dengan air limbah, terdapat banyak kontaminan yang larut, seperti sampah, padatan organik, senyawa kimia, dan bakteri. Pembersihan harus dilakukan untuk membuang kontaminan besar seperti sampah domestik dan patahan kayu, baik di saluran air maupun di tanah sekitarnya. Sampah yang terdekomposisi di tanah dapat mencemari air, merusak kualitasnya, dan mengalir ke dalam air. Oleh karena itu, penting untuk menjaga aliran sungai dan bantaran sungainya bersih dari sampah dan kontaminan.
2. Penyaringan
Setelah tahap pembersihan, air belum sepenuhnya bersih dan aman untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan air berkualitas terbaik, diperlukan teknologi penyaringan seperti ultrafilter, nanofilter, dan reverse osmosis. Ketiga teknologi ini dapat digunakan secara bertahap untuk menyaring kontaminan dengan ukuran pori membran yang berbeda. Dengan demikian, air yang dihasilkan akan bersih dan aman untuk dikonsumsi.
3. Penghijauan di Sekitar Aliran Air
Selain pembersihan dan penyaringan air, penting juga untuk melakukan penghijauan di sekitar bantaran sungai dan sumber mata air. Pepohonan yang rindang dengan akar yang kuat menjadi penyaring alami air dan memastikan ketersediaan air bersih. Akar pohon dapat menahan air hujan di tanah dan mengalirkannya ke sumber mata air dalam keadaan bersih. Penghijauan ini juga membantu menjaga keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur hijau merupakan prioritas penting untuk menjaga kualitas air dan lingkungan hidup.
Manfaat memiliki infrastruktur hijau yang suistainable
Infrastruktur hijau merujuk pada kesatuan ekosistem alam yang mencakup air, tanah, pepohonan, dan udara serta lingkungan sekitarnya. Menjaga kelestarian infrastruktur hijau memberikan beragam manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain:
- Menjamin ketersediaan sumber air bersih dan air permukaan yang dapat diolah.
- Memelihara habitat dan ekosistem yang berfungsi sebagai penyaring alami air bersih.
- Meningkatkan kualitas udara dengan proses fotosintesis yang mengabsorpsi karbon dioksida oleh dedaunan.
- Mencegah terjadinya bencana alam akibat kerusakan ekosistem.
Adika Tirta Daya, sebagai penyedia layanan pembangunan sistem pengolahan air limbah dengan teknologi reverse osmosis, siap membantu Anda untuk menghasilkan air bersih yang layak dikonsumsi. Selain itu, kami juga menawarkan layanan pembangunan instalasi pengolahan air limbah dan jasa perawatan. Tim berkompeten yang didukung dengan peralatan yang memadai akan menangani secara langsung, akan menjaga kinerja instalasi pengolahan air limbah Anda untuk jangka waktu lama.
Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang layanan kami? Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk informasi selengkapnya! (Septiani)