Mengoptimalkan Lingkungan dengan Sistem WTP dan STP yang Inovatif

Tingginya masalah pengolahan air, membuat sistem WTP dan STP menjadi kebutuhan utama berbagai pihak. Potensi pencemaran air terutama di daerah padat penduduk kian mengkhawatirkan. Dilansir dari ekonomi.republika.co.id, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan bahwa 83% tangki septik di Indonesia mengalami kebocoran dan tidak memenuhi standar pada tahun 2015. Adanya perkiraan tersebut menyebabkan potensi pencemaran mikroba ke air tanah. Hasilnya, pada tahun 2022, UNICEF melaporkan bahwa 70% sumber air minum di Indonesia tercemar oleh limbah tinja atau bakteri E. Coli. Masalah pencemaran air tidak ada habisnya jika masyarakat terus membuang limbahnya secara sembarangan tanpa mengukur adanya potensi pencemaran lingkungan. Untuk mengolah air limbah agar tidak tercemar dan bisa dikonsumsi lagi oleh manusia, maka sistem Water Treatment Plant (WTP) dan Sewage Treatment Plant (STP) harus dioptimalkan. Apa itu sistem WTP dan STP? Simak selengkapnya di bawah ini!

Sistem WTP dan STP

WTP adalah instalasi pengolahan air yang digunakan untuk mengolah air agar sesuai standar baku mutu sehingga aman dan layak dikonsumsi. Biasanya, WTP digunakan oleh perusahaan air kemasan untuk mengolah air dari sumber mata air, atau perusahaan yang menggunakan supply air dari dalam tanah guna kegiatan produksi perusahaannya seperti perusahaan makanan atau minuman. Sementara STP adalah instalasi pengolahan limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga seperti hasil black water dan grey water dari komplek perumahan, perkantoran, rumah sakit, bahkan perusahaan. 

Pada dasarnya, sistem WTP dan STP sendiri memiliki tujuan yang sama yaitu agar air tidak mencemari lingkungan. Tetapi, sistem WTP dan STP memiliki perbedaan dari cara kerjanya. Salah satu STP yang banyak dikenal adalah septic tank, yang fokusnya adalah mengurai kotoran agar tidak ada lagi kasus pencemaran air tanah oleh tinja. Selain itu, STP juga digunakan untuk mengurai grey water memiliki cara yang lebih rumit karena ada proses yang membuat grey water agar tidak berbahaya pada lingkungan. Sedangkan WTP bukan hanya membersihkan air agar tidak berbahaya, tapi juga membuatnya bersih dan dapat dikonsumsi oleh manusia. Untuk mewujudkan sistem WTP dan STP yang inovatif, tentu saja memerlukan bantuan dari mitra yang memang sudah terpercaya dalam bidang ini. 

Adika Tirta Daya Jawaban Semua Masalah

Adika Tirta Daya adalah vendor penyedia jasa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Adika Tirta Daya mulai beroperasi pada tahun 2013 dan bekerja sama dengan para pelanggan untuk pembuatan, pemeliharaan IPAL mulai dari sistem WTP dan STP hingga jasa teknologi desalinasi ATD Smart Water dan Mobile WTP dengan berbagi sistem kerja sama yang sangat memudahkan. Adika Tirta Daya juga memiliki pengalaman yang dapat diperhitungkan karena telah menjalin kerjasama investasi dengan beberapa mitra besar seperti Lippo Mall Group, Agung Sedayu Group, Agung Podomoro Group, dan masih banyak lainnya. 

Untuk membantu para pelanggan membangun sistem WTP dan STP secara maksimal, Adika Tirta Daya selaku vendor pengolahan air adalah pilihan yang terbaik dalam mewujudkan IPAL yang sesuai dengan peraturan pemerintah. Adika Tirta Daya selalu mengupayakan untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggannya. Pelayanan ini didukung oleh teknologi pengolahan dan penanganan limbah menjadi sumber air sesuai standar baku mutu dan aturan yang berlaku. Adika Tirta Daya juga menjamin keberlangsungan maintenance sistem WTP dan STP. Tertarik untuk mulai bekerjasama? Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk berkonsultasi lebih lanjut!