Seiring perkembangan zaman, keberadaan industri dengan ragam bidang terus bermunculan. Hadirnya industri dalam banyak bidang pun selaras dengan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Tak hanya bicara soal barang atau jasa yang dihasilkan, keberadaan industri memberikan dampak signifikan karena mampu menjadi wadah penyerapan tenaga kerja.
Bayangkan, dalam sebuah industri yang maju, tidak akan lepas dari banyak pekerja yang terlibat. Artinya, dari segi ekonomi, keberadaan industri dinilai efektif membantu mengurangi angka pengangguran negara.
Kendati melibatkan banyak sumber daya manusia, keuntungan itu kerap kali tidak dibarengi dengan pelestarian lingkungan yang memadai. Tingkat kerusakan lingkungan yang semakin tinggi berbanding lurus dengan perkembangan industri tanah air. Contoh yang paling terlihat adalah polusi hingga pencemaran lingkungan. Padahal, masyarakat pasti memahami betapa pentingnya peran lingkungan bagi kehidupan.
Dari situasi tersebut, salah satu hal yang harus dipikirkan adalah solusi terbaik agar industri yang berkembang dapat beriringan dengan lingkungan yang terpelihara kelestariannya. Untuk mendukung upaya tersebut, bahkan Kementerian Perindustrian telah menerbitkan peraturan yang mengatur Industri Hijau.
Pengelolaan Limbah Sebagai Langkah Awal Menuju Industri Hijau
Mengutip situs Kementerian Pertahanan, industri hijau merupakan perusahaan yang dalam proses produksinya, mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Salah satu sumber daya yang harus menjadi prioritas efisiensi adalah air, sebab jika melihat kebutuhan masyarakat, penggunaan air akan menjadi deretan pertama diantaranya.
Keberadaan air yang bersih dapat menunjang kehidupan masyarakat. Tak hanya dapat diakses oleh masyarakat yang tinggal dengan sumber mata air, akses terhadap air bersih dapat diperoleh siapapun, termasuk masyarakat yang hidup di lingkungan industri.
Kendati keberadaan industri dinilai menyumbang limbah yang mencemari lingkungan, namun hal itu sebetulnya dapat ditekan dengan upaya pengolahan limbah yang baik.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengolah limbah adalah penggunaan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA). Instalasi merupakan yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitas air baku yang terkontaminasi menjadi air dengan kualitas sesuai dengan standar siap dikonsumsi.
Atau cara lain yang bisa digunakan yakni Sewage Treatment Plant (STP). Cara ini berupa reuse atau menggunakan kembali hasil olahan limbah untuk menyiram tanaman, fasilitas pencucian mobil hingga flush toilet.
Dengan dua pilihan langkah tersebut, industri dapat meninggalkan cara lamanya membuang limbah tanpa pengolahan limbah yang mumpuni. Dengan kata lain, pengolahan limbah dapat menjadi langkah awal menuju industri hijau.
Bagaimana Adika Tirta Daya Dapat Membantu Anda?
Setelah memahami tentang limbah dan dampak buruknya bagi kehidupan jika tidak diolah dengan baik, para pelaku industri perlu segera memutuskan pilihan paling efektif untuk mengolah limbah industrinya. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan memilih vendor yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Adika Tirta Daya sebagai vendor yang menyediakan jasa pengolahan air limbah, memiliki teknologi WTP dan STP yang dapat membantu Anda mengolah limbah menjadi sumber daya yang bisa digunakan dengan optimal.
Dengan SDM unggul disertai pengalaman bertahun-tahun merancang dan membuat sistem pengelolaan air limbah, kami dapat membantu kesulitan Anda mengolah air limbah. Jadi, Anda tidak perlu bingung lagi memilih vendor yang memiliki layanan sesuai kebutuhan industri Anda. Silakan menghubungi tim marketing kami untuk mengajukan penawaran dan berkonsultasi lebih lanjut. (Umamah)