Mesin boiler adalah mesin penghasil uap panas. Mesin ini bekerja dengan mendidihkan air pada suhu panas tinggi untuk mengubahnya menjadi uap panas. Mesin boiler adalah bejana raksasa yang fungsinya mirip seperti panci untuk mendidihkan air di dapur, perbedaannya adalah ukuran yang sangat besar. Lalu apa hubungannya dengan Baku Mutu Air? Anda akan memahaminya melalui ulasan di bawah ini!
Tentang Mesin Boiler
Banyak industri yang menggunakan mesin boiler ini untuk mendapatkan uap panasnya, karena lebih efisien secara biaya dibandingkan mesin pemanas lainnya. Uap panas yang dihasilkan mesin boiler ini bermanfaat untuk banyak kegiatan industri. Misalnya dalam industri tekstil, uap panasnya dimanfaatkan sebagai setrika uap untuk menghaluskan pakaian yang selesai diproduksi. Pada industri makanan, uapnya digunakan untuk memanaskan makanan.
Boiler berbentuk seperti tabung raksasa yang tertutup. Dibuat dari bahan logam yang tebal dan kuat untuk menahan panas dari air yang mendidih dalam jumlah besar. Saat ini banyak mesin boiler yang dibuat dari baja, sedangkan dulu banyak dibuat dari logam lain seperti kuningan, tembaga, besi beton dan sebagainya. Untuk mendidihkan air dan menghasilkan uap panas dalam jumlah yang besar, menuntut bahan bakar yang juga banyak. Mesin boiler dipanaskan dengan membakar batu-bara, uranium dan bahan bakar lainnya. Hasil uap panasnya akan disalurkan langsung ke pos-pos yang dibutuhkan.
Tentang Baku Mutu Air
Air merupakan komponen penting yang memenuhi seluruh tangki boiler yang akan dididihkan untuk menghasilkan uap panas. Kualitas air yang diisikan ke dalam boiler ini akan mempengaruhi panjang pendeknya usia boiler. Air yang buruk kualitasnya dapat merusak dinding-dinding boiler. Kerusakan tersebut dapat berupa kerak, berkarat dan sebagainya. Kerusakan dinding boiler dapat menurunkan performa boiler dalam menghasilkan uap panas.
Itulah sebabnya, penting untuk memahami jenis-jenis kelas mutu air atau baku mutu air, yaitu:
- Kelas 1 = Air untuk minum
- Kelas 2 = pembudidayaan ikan air tawar, air minum hewan ternak, menyirami tanaman dan rekreasi air.
- Kelas 3 = peternakan, perikanan air tawar dan irigasi pertanian perkebunan
- Kelas 4 = hanya untuk menyirami tanaman.
Dari keempat jenis baku mutu air di atas, dapat dipahami bahwa semakin tinggi kualitas air, semakin aman untuk dikonsumsi makhluk hidup (diminum), yang artinya kualitas air tersebut sangat baik. Sebaliknya semakin rendah kelasnya, air semakin buruk kualitasnya. Untuk mengisi tangki boiler, disarankan untuk menggunakan air dengan kelas yang dua atau tiga. Hindari menggunakan air yang berkualitas rendah, apalagi yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.
Bagaimana Pengelolaan Air Sesuai Baku Mutu?
Membayangkan harus mengisi tangki boiler yang sangat besar dengan air PDAM? tentu akan membuat biaya operasional membengkak. Alternatif yang lebih ekonomis adalah mengolah air selain dari PDAM. Caranya dengan mengelola kembali limbah air melalui sistem Water Treatment Plant (WTP) hingga mencapai standar baku mutu air.
Untuk mengelola air menggunakan metode WTP, diperlukan beberapa bejana untuk menampung air yang berbeda-beda dalam proses berikut:
- Bahan baku air pertama ditampung terlebih dahulu dalam wadah khusus.
- Kemudian air diaduk dan ditambahkan bahan kimia yang dapat memisahkan kandungan-kandungan dan kotoran di dalam air secara terpisah.
- Lalu air disaring pada bejana berikutnya, setelah itu diendapkan hingga seluruh kotoran di dalam air terpisah.
- Air yang sudah disaring kemudian kembali ditambah bahan kimia untuk menetralisir larutan-larutan yang terkandung di dalamnya. Khususnya untuk mencegah bahan-bahan yang mengandung sifat korosi, karena dapat merusak dinding boiler.
- Kemudian ditambahkan desinfektan pada air untuk membunuh potensi kuman penyakit.
- Setelah melalui semua proses tersebut, air ditampung kembali dalam wadah bersih yang berbeda dan dapat digunakan untuk mengisi boiler.
Proses tersebut memang terdengar cukup rumit, terutama bagi orang-orang yang awam pengetahuannya tentang bahan-bahan kimia dan perhitungan baku mutu air. Takaran yang kurang tepat bukan hanya dapat merusak air yang diolah, namun juga menyebabkan biaya operasional kurang efisien. Itulah sebabnya, perusahaan pada umumnya memilih tim ahli seperti Adika Tirta Daya sebagai rekanan.
Adika Tirta Daya didukung tim yang berkompeten dalam instalasi pengolahan air, salah satunya untuk membangun sistem WTP. Dengan perhitungan yang cermat dan sistem pengolahan yang tepat, Adika Tirta Daya dapat membantu perusahaan Anda untuk mencapai standar baku mutu air dari pengolahan yang dijalankan. Anda hanya perlu menghubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk mendapatkan dukungan yang membuat semua proses di atas jauh lebih praktis dan efektif! (Septiani)