Air Siap Minum – Sebagai fasilitas publik yang menghubungkan masyarakat Indonesia dan luar negeri yang akan berkunjung ke negara kita lewat jalur udara, kehadiran Bandar Udara atau Bandara sangatlah krusial. Ada banyak sekali orang yang berlalu lalang setiap harinya di tempat ini. Oleh karena itu, kehadiran layanan air siap minum menjadi sangat penting, mengingat kebutuhan akan air minum juga cukup tinggi.
Menurut data dari penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara (LITBANG UDARA) pada tahun 2010 saja kebutuhan air bersih untuk Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 641.220 liter untuk 172.254 orang per harinya, dengan 100.000 orang diantaranya merupakan penumpang yang berpergian setiap harinya. Jika dibandingkan dengan data jumlah penumpang pada tahun 2019 yang mencapai 54,2 juta orang penumpang, maka setiap harinya Bandara Soekarno-Hatta harus menyediakan air untuk 150.500 orang setiap harinya. Angka tersebut naik 50% dibandingkan pada tahun 2010.
Apalagi Indonesia telah menjadi tujuan wisata dari turis mancanegara yang jumlahnya mencapai jutaan orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, kehadiran fasilitas air siap minum di bandara menjadi sangat dibutuhkan khususnya untuk memenuhi kebutuhan penumpang dan menghadirkan kenyamanan maksimal bagi orang yang menggunakan jalur udara sebagai sarana transportasi.
Meskipun begitu, tidak semua bandara di Indonesia menyediakan air siap minum. Menurut data yang kami himpun dari berbagai sumber, bandara yang memiliki layanan air siap minum masih terbatas jumlahnya. Saat ini baru beberapa tempat seperti Bandar Udara Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandar Udara Kualanamu di Medan, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan dan beberapa bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura telah menyediakan air minum di bandara. Itupun belum mencakup keseluruhan lokasi, hanya beberapa titik saja.
Amankah Mengkonsumsi Air Siap Minum di Bandara?
Jika Anda belum terbiasa dengan air siap minum yang dikonsumsi langsung dari keran, tentunya teknologi ini masih menuai keraguan. Hal ini tidak mengherankan, karena layanan air siap minum belum dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, hanya di beberapa tempat saja yang telah menyediakan fasilitas tersebut.
Padahal instalasi dan teknologi yang digunakan untuk air siap minum di Bandara mirip dengan teknologi yang digunakan perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), sehingga kualitas air yang dihasilkan sama baiknya.
Selain itu, adanya kasus yang mengkhawatirkan akibat mengkonsumsi air minum di Bandara juga membuat masyarakat Indonesia masih ragu dengan kualitas air yang dihasilkan. Contohnya seperti yang pernah terjadi pada tahun 2019 di Bandara Internasional Cleveland Hopkins di Amerika Serikat pada tahun 2019, yang mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi air langsung dari keran yang menyediakan air siap minum. Setelah dilakukan investigasi, ternyata tidak ada masalah pada kualitas air minum di bandara tersebut.
Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa layanan air siap minum sebenarnya baik-baik saja dan kualitasnya terbilang baik untuk dikonsumsi oleh manusia, sebagaimana dipasang di berbagai bandara di Indonesia. Apalagi dengan instalasi air minum di bandara yang melakukan maintenance rutin untuk memastikan kandungan dan kualitas air. Jadi, jika pertanyaan Anda adalah “amankah meminum air dari keran air siap minum di bandara?”, maka jawabannya adalah sangat aman.
Teknologi yang Digunakan untuk Fasilitas Air Siap Minum
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang jaminan kualitas dari air siap minum, maka Anda perlu mengetahui tentang teknologi yang digunakan untuk layanan tersebut. Pada dasarnya air minum di bandara yang menggunakan keran siap minum memanfaatkan teknologi Reverse Osmosis (RO) seperti perusahaan air minum pada umumnya untuk menghasilkan air dengan standar kelayakan konsumsi manusia.
Baik air minum dalam kemasan atau keran air siap minum menggunakan teknologi yang melibatkan beberapa proses yang mirip, yaitu dimulai dari filterisasi dengan berbagai material alam seperti kerikil, pasir, mangan, dan juga karbon. Setelah itu, barulah air diolah dengan memanfaatkan dua membran yang terdiri dari membran Ultraviolet (UV) dan Reverse Osmosis (RO). Kedua membran ini dikenal pula dengan sebutan membran ultrafiltrasi.
Perlu Anda ketahui, membran yang digunakan memiliki pori-pori dengan besaran hanya 0,01 mikron yang memungkinkannya untuk menyaring berbagai kuman, virus, dan zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalam air. Oleh karena itu, dapat dipastikan air yang dihasilkan oleh instalasi air siap minum di bandara sudah bebas dari zat patogen dan layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Untuk mengetahui kelebihan dari sistem RO ini Anda dapat membaca selengkapnya pada artikel berikut ini.
Saat ini, Adika Tirta Daya juga menyediakan layanan instalasi sistem air siap minum untuk bandara atau lokasi bisnis lainnya dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis. Jika Anda tertarik mengetahui lebih lanjut tentang prosesnya, tim kami[1] siap membantu Anda mulai dari konsultasi, pemasangan, hingga maintenance. Jadi, sudah siap untuk merasakan manfaat lebih dari layanan air siap minum di bandara? (Pradana)