Tips Mengolah Air Gambut

Tips Mengolah Air Gambut
Tips Mengolah Air Gambut

Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memerlukan air dengan kebutuhan yang berbeda-beda di setiap tempat maupun lingkungannya. Pemenuhan kebutuhan air bersih sudah menjadi masalah yang sangat umum, terutama untuk daerah gambut. Padahal, pemenuhan kebutuhan air bersih ini harus sesuai dengan persyaratan kualitas air bersih yang distandarkan oleh Departemen Kesehatan RI melalui Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990, sedangkan air gambut belum memenuhi persyaratan. Hal ini dikarenakan daerah gambut memiliki kualitas air yang tidak memenuhi standar baku mutu untuk dikonsumsi, seperti yang telah ditetapkan. 

Agar nantinya air daerah gambut dapat dimanfaatkan, maka air gambut harus diolah sehingga dapat memenuhi standar persyaratan kualitas air bersih. Hal yang penting untuk Anda ketahui adalah mengolah air gambut tidak boleh sembarangan. Alih-alih memaksimalkan manfaat dari air gambut, kesalahan teknis mengolah air gambut justru dapat membahayakan. Risiko yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi air gambut tanpa olahan yaitu dapat mengalami gangguan kesehatan karena mengonsumsi air bersifat asam yang bisa membuat gigi keropos. Selain itu, air gambut mengandung zat organik maupun anorganik yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. Oleh karena itu, mengolah air gambut memerlukan proses kompleks. Artikel ini akan membahas tips untuk mengolah air gambut menjadi air layak konsumsi, simak lebih jauh! 

Teknik Mengolah Air Gambut Menjadi Air Bersih

Jenis air gambut termasuk dalam golongan C atau D, dan tidak layak digunakan secara langsung untuk berbagai keperluan seperti mandi, mencuci, memasak, minum atau kegiatan sanitasi lainnya. Ketiadaan sumber air bersih memaksa masyarakat yang tinggal di wilayah gambut, menggunakan air gambut secara langsung. Ini memberi dampak buruk pada kesehatan masyarakat. 

Dengan teknik biological removal, Anda tidak perlu khawatir lagi mengenai zat organik terlarut berbahaya yang terkandung di dalam air gambut.  Ada tata cara yang disarankan dalam mengolah air gambut sehingga zat terlarut berbahaya dapat diatasi. Apa sajakah hal tersebut?

1. Desinfeksi-Oksidasi

Fungsi dari teknik oksidasi adalah memutus rantai ikatan senyawa organik yang ada di pada air gambut khususnya asam humus yang  memegang peranan penting dalam pembentukan warna pada air gambut.

2. Koagulasi/Flokulasi

Proses koagulasi-flokulasi dalam pengolahan air  gambut khususnya penurunan intensitas warna air memiliki  efektivitas yang cukup baik. Metode jar test koagulasi- flokulasi dengan menggunakan perpaduan antara bahan penyerap warna dan penetral pH dapat mengolah air ambut menjadi air yang memenuhi standar air bersih 

3. Filtrasi

Filtrasi dapat dilakukan sebagai teknik rejeksi bahan organik alami dari air gambut, baik berupa filter konvensional maupun ultrafiltrasi. 

4. Adsorpsi

Efektivitas adsorpsi dalam menyerap bahan organik  alami yang ada pada air gambut bergantung pada jenis adsorben yang digunakan. Penggunaan tanah lempung gambut (TLG) sebagai adsorben yang dapat mengadsorpsi fraksi bahan organik alami yang ada pada air gambut yang memiliki specific ultraviolet absorbance (SUVA) yang rendah. Penggunaan TLG yang telah dan belum di aktivasi serta pH air gambut pada proses adsorpsi juga memiliki pengaruh terhadap kemampuan mengadsorpsi bahan organik alami yang ada pada air gambut. 

Alur yang kompleks dalam mengolah air gambut ini dapat Anda pindah tangankan kepada vendor instalasi pengolah air gambut yang profesional dan memiliki sumber daya berkualitas, di mana nantinya akan secara maksimal mengolah air gambut menjadi air baku yang sehat untuk dimanfaatkan. 
Adika Tirta Daya merupakan salah satu vendor terbaik di Indonesia yang akan senantiasa membantu Anda dalam menyelesaikan permasalahan dalam mengolah air gambut. Dengan menghubungi Adika Tirta Daya, maka beban permasalahan Anda, tidak lagi dipikul sendiri melainkan bergandeng tangan bersama kami dalam mewujudkan pemenuhan air baku yang sehat untuk daerah gambut. (Hanapus)