Pencemaran air limbah menjadi masalah yang sering terjadi di banyak bidang, salah satunya kesehatan. Klinik sebagai penyedia layanan kesehatan menghasilkan berbagai jenis limbah, termasuk limbah medis maupun non-medis. Karena itulah, klinik memerlukan sebuah instalasi pengolahan limbah atau sistem STP di klinik untuk melindungi manusia dan lingkungan. Mengapa demikian?
Sebagai contoh, sampah sisa penggunaan jarum suntik, kapas bekas, hingga darah yang mengandung patogen berbahaya dari klinik dapat menjadi faktor pencemar air. Pencemaran tersebut akhirnya berdampak negatif, seperti gangguan kesehatan, kerusakan lingkungan, hingga pencemaran air tanah. Apa itu STP dan seperti apa pentingnya sistem STP di klinik? Mari kita bahas!
Apa Itu Sistem STP di Klinik?
STP atau Sewage Treatment Plant merupakan sebuah sistem yang dirancang khusus untuk mengolah limbah cair domestik. Sistem STP di klinik dapat digunakan untuk mengolah limbah yang berupa air limbah domestik dari toilet, kamar mandi, dan dapur klinik; limbah medis berupa darah, cairan tubuh, benda terkontaminasi, dan sebagainya; limbah farmasi seperti obat-obatan tidak terpakai; limbah laboratorium yang berisi bahan kimia; hingga limbah radioaktif.
Terdapat beberapa jenis STP untuk limbah klinik yang dikategorikan berdasarkan jenis dan teknologinya. Secara umum, sistem STP di klinik yang digunakan, antara lain:
- STP Anaerobik: Sistem ini menggunakan bakteri anaerobik untuk menguraikan bahan organik dalam air limbah. Sistem ini menghasilkan biogas yang dapat digunakan sebagai sumber energi.
- STP Aerobik: Sistem ini menggunakan bakteri aerobik untuk menguraikan bahan organik dalam air limbah. Sistem ini membutuhkan oksigen untuk beroperasi.
Lantas seberapa penting penggunaan STP di klinik? Untuk menjawab itu, berikut 5 keuntungan penggunaan STP dalam klinik.
5 Keuntungan Penggunaan Sistem STP di Klinik
1. Mengurangi Pencemaran Lingkungan
STP merupakan sistem yang dirancang khusus untuk mengolah limbah, termasuk limbah yang dihasilkan di klinik. Tanpa pengelolaan yang tepat, limbah cair dari klinik dapat mencemari lingkungan sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perlu diketahui, bahwa jika limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka dapat mencemari sumber air tanah dan permukaan dan mengganggu ekosistem. Oleh sebab itu, penggunaan sistem STP akan memproses dan memurnikan limbah dari klinik melalui pemrosesan yang efisien sebelum dibuang ke lingkungan. Hal itu tentu akan mengurangi dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh limbah, termasuk pencemaran lingkungan yang merugikan.
2. Meminimalisasi Kandungan Organik dan Berbahaya
Limbah cair yang dihasilkan oleh klinik mengandung berbagai zat organik dan berbahaya seperti Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Kandungan ini dapat menyebabkan kerusakan ekosistem air jika dibuang langsung ke lingkungan tanpa pengolahan yang tepat. Karena itu, STP di klinik bekerja untuk mengurangi atau meminimalisasi kandungan tersebut. Sebagai contoh, proses aerobik dalam STP mengoksidasi senyawa organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan aman. Hasilnya adalah limbah cair yang lebih bersih dan ramah lingkungan sebelum dibuang ke lingkungan.
3. Meminimalisasi Zat Pencemar Lainnya
Selain zat organik, limbah dari klinik juga dapat mengandung zat pencemar lainnya seperti nitrat, nitrit, dan fosfat. Zat-zat ini dapat menyebabkan eutrofikasi dan polusi air jika dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan yang tepat. Sistem STP di klinik menggunakan berbagai proses seperti proses biologis dan penjernihan kimia untuk mengurangi kandungan zat pencemar ini.
4. Meningkatkan Reputasi Klinik
Sistem STP di klinik tidak hanya memiliki manfaat teknis, tetapi juga mencerminkan komitmen klinik terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Klinik yang memperhatikan dampak lingkungan dari operasionalnya tentunya akan memberi pandangan positif dari masyarakat sehingga hal itu membawa keuntungan yang signifikan bagi klinik, seperti peningkatan kepercayaan masyarakat, hubungan yang lebih baik dengan pemangku kepentingan, dan daya tarik bagi pasien yang mencari pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab.
5. Menghemat Biaya Jangka Panjang
Penerapan sistem STP di klinik dapat menghasilkan penghematan biaya dalam jangka panjang. Meskipun biaya awalnya mungkin cukup tinggi, tetapi dengan mengelola limbah secara internal, klinik dapat menghindari biaya yang terkait dengan pengelolaan limbah eksternal. Ini termasuk biaya transportasi limbah, biaya pengolahan di fasilitas eksternal, dan potensi denda atau sanksi yang mungkin timbul karena pelanggaran peraturan lingkungan. Dengan demikian, investasi dalam STP dapat menjadi investasi yang menguntungkan secara finansial bagi klinik dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, penggunaan sistem STP memberikan banyak manfaat bagi klinik, terutama dalam mencegah pencemaran lingkungan. Untuk mewujudkan hal itu, Adika Tirta Daya sebagai perusahaan swasta yang menyediakan jasa pengolahan air limbah, menggunakan teknologi modern untuk memproses limbah domestik dengan cara yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan. Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai layanan sistem STP kami! (Dinda)