Penerapan IPAL – Selama ini, Anda mungkin sering mendengar Singapura sebagai Negara di Asia Tenggara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Tapi, tahukah Anda bahwa negara ini juga memiliki sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang lebih efisien dibandingkan dengan Indonesia? Sistem ini dikenal pula dengan sebutan NEWater
Penerapan IPAL di Singapura ini juga mengubah cara pandang pemerintah terhadap sisa air buangan limbah yang dihasilkan masyarakat. Dengan menerapkan sistem IPAL yang lebih efisien, Singapura dapat menghasilkan air yang bersih dan aman untuk dikonsumsi dan langsung diminum, berkualitas, dan juga menyelamatkan negeri singa ketika kekeringan melanda. Perlu Anda ketahui, hingga saat ini NEWater telah berhasil memenuhi 40% kebutuhan air bersih untuk warganya, sehingga keberhasilan penerapan IPALnegara ini sangat menarik untuk kita bahas lebih lanjut. Bahkan Singapura juga berencana agar NEWater dapat melayani 55% kebutuhan air bersih di negaranya.
Perjalanan NEWater di Singapura
Keinginan untuk penerapan IPAL di Singapurasendiri sudah muncul sejak tahun 1970-an. Kala itu, pemerintah Singapura telah menugaskan penelitian untuk kemungkinan memproduksi air bersih sendiri menggunakan reclaimed water atau air daur ulang. Penelitian tersebut sebenarnya berhasil membuktikan bahwa memproduksi air daur ulang memungkinkan, hanya saja biaya untuk penerapan IPAL dengan teknologi tersebut sangat mahal.
Hal tersebut berubah pada tahun 1990-an, karena teknologi membran air telah berkembang dan cara penerapan IPAL tidak semahal sebelumnya. Pengetesan terhadap teknologi ini akhirnya dilakukan oleh Public Utilities Board (PUB) yang sebelumnya telah bertanggung jawab atas pengoperasian atas 17 waduk di Singapura. Tidak kurang dari 150.000 tes ilmiah dilakukan terhadap NEWater dan berhasil melalui tes untuk standar air minum yang dimiliki World Health Organization (WHO) dan Agensi Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat.
Setelah melalui serangkaian demonstrasi dan pengetesan terhadap air yang dihasilkan, akhirnya pada tahun 2003 NEWater pun diperkenalkan kepada masyarakat, dengan lokasi pertama berada di Kranji dan Bedok. Pada waktu yang sama, Singapura juga membuka NEWater Visitor Centre yang merupakan sebuah museum untuk memperlihatkan perjalanan dan cara penerapan IPALyang berhasil diterapkan negara ini.
Cara Penerapan IPAL yang Dilakukan Singapura
Untuk lebih memahami penerapan IPAL di Singapura, Anda perlu mengetahui proses yang dilakukan NEWater agar dapat menghasilkan air bersih dari hasil daur ulang sisa penggunaan air masyarakat. Beberapa proses penerapan IPAL tersebut meliputi:
- Mikrofiltrasi, yang merupakan teknologi membran yang digunakan untuk menyaring benda padat yang terbawa dalam air, partikel koloid yang berbahaya, dan juga bakteri dan virus yang memungkinkan untuk disaring menggunakan membran tersebut.
- Reverse Osmosis, yaitu teknologi yang menggunakan membran semipermeabel atau teknologi yang memungkinkan cairan dan gas dapat melewatinya. Pori-pori yang dimiliki membran ini juga sangat kecil, sehingga memungkinkan NEWater untuk menyaring air sisa hasil pembuangan dari bakteri dan virus yang tidak kasat mata. Hasil dari proses ini adalah air yang telah bebas dari zat patogen berbahaya dan mengandung bahan organik dan garam yang diproses lebih lanjut.
- Disinfeksi UV, yang merupakan proses tambahan untuk memastikan air RO yang sebelumnya telah disaring. Pada proses ini, zat dan organisme yang berbahaya bagi manusia dimatikan agar kemurnian air yang dihasilkan lebih terjaga.
- Menyeimbangkan pH air, yaitu proses akhir yang dilakukan sebelum air daur ulang dialirkan ke dalam tangki penyimpanan. Pada proses ini, air daur ulang akan ditambahkan beberapa senyawa kimia untuk mengembalikan keseimbangan pH air agar lebih aman dikonsumsi.
Konsumen Penggunaan NEWater di Singapura
Perlu Anda ketahui, hingga saat ini teknologi NEWAter dimanfaatkan pemerintah Singapura untuk menyuplai air bersih untuk kebutuhan industri dan juga rumah tinggal. Penerapan IPAL ini sendiri paling banyak digunakan oleh industri wafer fabrication yang membutuhkan kualitas air yang lebih tinggi dari air minum yang aman dikonsumsi oleh manusia.
Selain itu, NEWater juga dimanfaatkan sebagai cadangan untuk musim kemarau. Biasanya air yang dihasilkan akan dicampur dengan air mentah untuk selanjutnya diproses dan dialirkan ke perumahan dan dapat langsung diminum dari keran. Cara penerapan IPAL ini membuat Singapura menjadi lebih mandiri dan tidak harus bergantung pada sumber air yang ada.
Itulah tadi sedikit cerita mengenai penerapan IPAL di Singapurayang dapat Anda jadikan referensi. Jika Anda tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai IPAL untuk Anda terapkan pada perusahaan Anda, Adika Tirta Daya sebagai penyedia instalasi water treatment plant dan sewage treatment plant juga siap untuk membantu Anda dalam konsultasi dan pemasangan IPAL yang tepat untuk Anda, dengan biaya kompetitif dan pembayaran dengan sistem pay for performance. Jadi, apakah Anda tertarik menggunakannya? (Pradana)