Di balik sebagai layanan kesehatan yang menyelamatkan jiwa, terdapat limbah cair domestik klinik yang menjadi ancaman tersembunyi bagi lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah tersebut dapat mencemari air tanah, sungai, dan laut, membahayakan kesehatan masyarakat, dan merusak ekosistem.
Apa saja limbah cair domestik klinik itu? Untuk menjawabnya, mari kita pahami pengertian dari limbah cair domestik itu sendiri terlebih dahulu.
Apa itu Limbah Cair Domestik?
Limbah domestik mengacu pada sisa buangan atau sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, terutama yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sumber utama limbah domestik berasal dari rumah tangga, namun dapat juga ditemukan di tempat lain seperti sekolah, penginapan, restoran, perkantoran, pasar, mall, klinik atau penyedia layanan kesehatan, dan fasilitas publik lainnya. Lantas bagaimana yang disebut limbah cair domestik?
Beragam aktivitas manusia sehari-hari, seperti memasak, membersihkan diri, dan buang air besar, menghasilkan limbah cair yang mengandung berbagai zat organik dan anorganik. Limbah cair ini secara umum disebut sebagai limbah cair domestik. Sumber limbah cair domestik ini meliputi beragam aktivitas sehari-hari manusia seperti mencuci, mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan makan, sisa makanan berbentuk cair, dan tinja manusia.
Pengelolaan limbah cair domestik sangat penting karena sebagian besar jenis limbah ini mengandung zat kimia seperti deterjen, sabun, dan minyak, yang dapat merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Hal itu karena bahan pencemar ini dapat meracuni air, membunuh biota air, dan menyebabkan penyakit pada manusia.
Seperti Apa Limbah Cair Domestik Klinik?
Di klinik, limbah cair dapat dihasilkan baik dari kegiatan medis maupun non-medis. Tak hanya itu, limbah cair domestik klinik dapat disebut lebih berbahaya jika dibandingkan rumah tangga. Hal itu karena limbah cair klinik cenderung mengandung zat-zat berbahaya yang tidak terdapat dalam limbah rumah tangga, seperti disinfektan, antiseptik, obat-obatan, bahan kimia laboratorium, dan sebagainya. Apa saja jenisnya?
2 Jenis Limbah Cair Domestik Klinik
Limbah cair domestik klinik terdiri dari dua jenis, yakni limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah non-B3. Seperti apa keduanya?
1. Limbah B3 Klinik
Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2024, limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Beberapa contoh limbah cair domestik klinik yang termasuk dalam limbah B3 di antaranya:
- Limbah infeksius yang berkaitan dengan pasien dan memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah dari laboratorium.
- Limbah jaringan tubuh seperti darah dan cairan tubuh yang biasanya dihasilkan saat pembedahan dan autopsi.
- Limbah sitotoksik, yakni bahan yang terkontaminasi oleh obatsitotoksik selama peracikan.
- Limbah farmasi, seperti obat-obatan cair yang sudah kedaluwarsa.
- Limbah kimia yang dihasilkan dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam tindakan medis, laboratorium, riset, dan sebagainya.
- Limbah radioaktif dari fasilitas radiologi, yakni bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop.
2. Limbah Cair Non-B3
Limbah cair non-B3 dapat meliputi limbah kimia yang tidak termasuk dalam kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah ini merujuk pada limbah yang berasal dari kegiatan di luar lingkup aktivitas medis, seperti limbah rumah tangga, limbah kantor, dan limbah dari area taman.
Adapun yang dimaksud dengan limbah domestik di sini adalah sampah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga seperti mencuci piring, membuang bungkus makanan, atau membuang kertas bekas.Berbeda dengan kategori B3, jenis limbah cair klinik ini tidak terkait dengan proses perawatan terhadap pasien. Misalnya, kertas bekas, plastik, dan lainnya, kecuali lampu TL, tinta, dan cartridge.
Itulah penjelasan singkat mengenai limbah cair domestik. Untuk diketahui, limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan pH air sehingga memicu terjadinya pencemaran dan menimbulkan banyak kerugian untuk manusia dan lingkungan.
Oleh sebab itu, klinik membutuhkan pengelolaan limbah cair domestik untuk melindungi lingkungan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Pengelolaan limbah cair tersebut yang baik menunjukkan bahwa klinik bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Untuk itu, Adika Tirta Daya menggunakan teknologi modern untuk memproses limbah domestik dengan cara yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan. Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya dan jadikan klinikmu lebih baik dalam menjaga lingkungan! (Dinda)