Kapan Terakhir Kali Restoran Anda Membersihkan Grease Trap?

Grease trap merupakan komponen vital dalam sistem pengolahan limbah, terutama pada bisnis restoran yang memproses makanan. Sesuai dengan namanya, grease trap dirancang untuk menangkap minyak, lemak, dan sisa-sisa limbah makanan yang dibuang setelah pengolahan di dapur atau sisa konsumsi. Peran grease trap dalam bisnis restoran sangat penting, berfungsi sebagai penyaring limbah padatan makanan dan minyak yang sudah digunakan. Misalnya, sisa kaldu olahan ayam, margarin bekas menggoreng, sisa mentega dari adonan kue, bilasan air cucian piring dengan deterjen dan minyak, hingga remah-remah sisa makanan yang tertinggal di piring. Limbah-limbah restoran harus dialirkan terlebih dahulu ke grease trap untuk diolah dan mencegah pencemaran lingkungan. Pertanyaannya, seberapa sering restoran perlu membersihkan grease trap?

Ketidakberadaan grease trap dalam sistem pengolahan limbah makanan di restoran dapat memungkinkan limbah minyak dan lemak lolos dengan mudah ke saluran pembuangan umum. Minyak dan lemak tidak dapat larut dalam air, sehingga mereka akan membentuk gumpalan yang menempel pada dinding pipa dan lapisan tanah. Pipa saluran pembuangan dapat tersumbat akibat gumpalan limbah minyak tersebut. Kerugian ini tidak hanya disebabkan oleh ketiadaan grease trap dalam instalasi, melainkan juga oleh grease trap yang kotor. Oleh karena itu, sangat penting untuk secara rutin membersihkan grease trap dengan totalitas dan benar. Membersihkan grease trap bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga memastikan hasil pembersihan yang berkualitas.

Bagaimana membersihkan grease trap yang ideal? 

Cara terbaik untuk membersihkan grease trap sebenarnya bergantung pada jenis limbah yang paling sering dibuang dan disaring. Jenis limbah menjadi faktor penentu karakter kekotoran grease trap dan bagaimana seharusnya dibersihkan. Namun, tentu saja ada beberapa cara yang dapat dipraktekkan secara universal untuk membersihkan grease trap dengan tepat, apa pun jenis limbahnya. Berikut ini beberapa tips untuk membersihkannya secara efektif :

  1. Menyesuaikan ukuran bak grease trap dengan kapasitas limbah

Jika jumlah limbah yang dibuang mencapai 10 liter, maka ukuran grease trap seharusnya tidak kurang dari 10 liter, bahkan seharusnya lebih besar dari 10 liter. Tujuannya adalah agar semua limbah dapat tertampung dengan baik. Perlu diingat juga bahwa grease trap membutuhkan beberapa waktu (hari) untuk bekerja. Limbah akan berdiam dalam wadah penjebak minyak tersebut hingga seluruh minyak, lemak, dan limbah padatan sisa makanan benar-benar mengendap dan terpisahkan dari limbah cairnya. Fakta ini perlu dipertimbangkan untuk menentukan seberapa besar grease trap yang perlu dibangun, karena grease trap yang terlalu kecil tidak akan mampu bekerja optimal dalam memerangkap minyak dan lemak.

  1. Memilah limbah dengan saluran terpisah sebelum masuk ke grease trap

Adalah hal yang tepat jika memiliki lebih dari satu grease trap, dengan mempertimbangkan jenis limbah yang dibuang. Pekerjaan grease trap akan lebih optimal jika limbah yang disaring bersifat homogen. Oleh karena itu, tentu saja perlu membuat saluran pembuangan menuju grease trap yang berbeda untuk setiap jenis limbah yang dibuang.

  1. Rutin membersihkan grease trap sesuai SOP

Membersihkan grease trap akan sia-sia jika dilakukan dengan sembarangan. Perlu standar pembersihan yang memberikan petunjuk tentang cara ideal untuk membersihkan grease trap. Oleh karena itu, pada awal pembangunan instalasi ini, harus ada SOP membersihkan yang mudah diakses oleh setiap karyawan restoran. SOP ini akan menjadi panduan wajib setiap kali membersihkan grease trap. Selain itu, perlu dibuat jadwal pembersihan secara rutin dan periodik untuk mencegah grease trap overload dan terlalu kotor. Agenda pembersihan grease trap dilakukan ketika restoran tidak menghasilkan limbah, seperti pada saat libur. Hal ini dilakukan agar pada saat dibersihkan, otomatis tidak ada limbah yang dibuang untuk sementara waktu. Grease trap akan dalam kondisi kosong dan berhenti bekerja. Jadwal periodik pembersihan ini dapat dibuat mingguan maupun bulanan, tergantung pada jadwal tutup restoran.

  1. Edukasi karyawan tentang SOP pembuangan limbah yang benar

Karyawan yang memahami betul mekanisme pengolahan limbah dan memiliki kesadaran tentang pentingnya pengolahan limbah restoran juga berperan dalam menjaga kebersihan grease trap. Limbah akan dipilah terlebih dahulu, mana yang akan dibuang ke saluran menuju grease trap, dan mana yang dibuang ke tempat lainnya. Hal ini dapat membantu grease trap bekerja lebih optimal dan tidak cepat menjadi kotor.

Adika Tirta Daya siap membantu Anda, tidak hanya dalam membangun instalasi pengolahan air limbah, tetapi juga layanan perawatan IPAL menyeluruh, termasuk pembersihan grease trap. Dengan tim yang kompeten dan peralatan yang memadai, Adika Tirta Daya dapat mengelola pembersihan rutin grease trap dan pemeliharaan STP dengan efektif. Hal ini memastikan bahwa instalasi pengolahan air limbah Anda tetap berkinerja optimal untuk jangka waktu yang panjang, menciptakan bisnis restoran yang bersih dan ramah lingkungan. 

Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang layanan kami? Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk berdiskusi lebih lanjut! (Septiani)