Sebelum membahas lebih lanjut tentang sistem, jenis, dan cara membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tepat, kita perlu mengenal terlebih dahulu pengertian IPAL. IPAL terbagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan kapasitasnya, yaitu IPAL komunal yang digunakan untuk mengelola limbah bersama-sama, dan IPAL mandiri yang khusus mengolah limbah dari satu perusahaan atau rumah tangga. Kedua jenis IPAL memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan pemilihan antara IPAL komunal atau mandiri perlu mempertimbangkan beberapa faktor lain seperti jenis limbah cair, kuantitas, lokasi, dan sumber daya pengolahnya.
Jenis limbah juga akan mempengaruhi jenis IPAL yang paling cocok digunakan. Selain dibedakan berdasarkan kapasitasnya, IPAL juga dibedakan berdasarkan output air dan jenis limbah yang diolah, seperti contohnya Sewage Treatment Plant (STP), Water Treatment Plant (WTP), dan Wastewater Treatment Plant (WWTP). Ketiga jenis IPAL tersebut digunakan untuk mengolah jenis limbah dengan kadar pencemaran air yang berbeda-beda.
Nilai penting memiliki IPAL di perusahaan
Berikut ini adalah beberapa alasan IPAL penting untuk dimiliki oleh perusahaan:
- Diatur dalam Permen lingkungan hidup mengenai kewajiban perusahaan memiliki IPAL sendiri
Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 Tahun 2016, dijelaskan bahwa setiap kegiatan bisnis yang menghasilkan limbah, terutama limbah yang berbahaya bagi lingkungan, wajib memiliki sistem IPAL sendiri untuk mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke saluran pembuangan. Peraturan ini berlaku bagi seluruh perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pelanggaran terhadap peraturan ini akan dikenakan sanksi.
- Isu industri hijau yang mulai gencar dicanangkan pemerintah
Dampak perubahan iklim yang semakin terasa, seperti kerusakan alam dan seringnya terjadinya bencana, semakin menyadarkan pemerintah di seluruh dunia akan pentingnya mencegah kerusakan yang terus berlanjut. Salah satu upaya yang sedang diusahakan adalah mendorong tumbuhnya industri hijau, di mana seluruh proses produksi dan pengolahan limbahnya akan diperhatikan agar ramah lingkungan. Salah satu bentuk nyata dalam mewujudkannya adalah dengan memiliki IPAL di dalam perusahaan.
- Perusahaan perlu memenuhi syarat-syarat akreditasi dan standar ISO (International Standardization Organization) untuk membangun citra dan kelancaran bisnis perusahaan.
Terdapat banyak sertifikasi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, salah satunya adalah ISO. ISO memiliki beberapa jenis yang berhubungan dengan lingkungan hidup, fasilitas perusahaan, dan sistem manajemen perusahaan. Jika perusahaan ingin memperoleh sertifikasi ISO lingkungan hidup, salah satu syaratnya adalah memiliki sistem pengolahan limbah mandiri.
Manfaat memiliki IPAL
Setelah menguraikan alasan-alasan perusahaan harus memiliki IPAL sendiri, berikut ini adalah beberapa manfaat langsung yang akan diperoleh perusahaan yang sudah memiliki IPAL.
- Menjaga kelestarian lingkungan dari pencemaran air dan tanah
IPAL berfungsi untuk mengolah limbah cair dengan menyaring semua kandungan berbahaya di dalamnya sehingga setelah dibuang, limbah tersebut sudah aman. Tidak ada lagi cairan kimia atau bahan berbahaya dan beracun (B3), biologis, dan lainnya yang dapat merusak serta membahayakan ekosistem air dan tanah di sekitarnya. Dengan begitu, ekosistem kita akan terjaga dari bahaya-bahaya seperti keracunan serta berbagai sumber penyakit kulit dan pencernaan.
- Mendapatkan air daur ulang yang menghemat biaya operasional
IPAL juga dapat menghasilkan air daur ulang yang dapat digunakan kembali. Jika output IPAL tidak dibuang, maka air tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan di sekitar perusahaan, seperti menyiram tanaman, mencuci kendaraan, menyiram halaman kantor saat cuaca terik, dan sebagainya.
Bagaimana memilih IPAL yang tepat?
Sebelumnya, kita telah membahas bahwa terdapat beberapa jenis IPAL, seperti IPAL komunal dan mandiri, serta IPAL berdasarkan fungsinya seperti STP, WTP, dan WWTP. Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis IPAL yang cocok, yaitu karakteristik limbah cair yang akan diolah dan hasil output yang diinginkan. Jika limbah cair yang dihasilkan berasal dari rumah tangga, maka IPAL STP adalah pilihan yang tepat. Namun, jika limbah berasal dari industri yang menghasilkan B3, maka IPAL WTP akan lebih efektif dalam mengolah limbah tersebut.
Kabar baiknya, perusahaan Anda dapat menggunakan jasa instalasi WTP Adika Tirta Daya untuk mengolah limbah cair secara efektif dan ramah lingkungan. Tenaga ahli yang berpengalaman di bidang pengolahan air limbah akan menangani setiap tahap proses pengolahan dengan teknologi terkini, sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, penggunaan WTP juga merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi perusahaan, karena dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan air. Dengan demikian, menggunakan jasa instalasi WTP Adika Tirta Daya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan lingkungan sekitarnya.
Jadi, tidak perlu ragu untuk menghubungi tim marketing Adika Tirta Daya dan berdiskusi lebih lanjut tentang kebutuhan perusahaan Anda! (Septiani)