Hindari Dampak Negatif Bagi Lingkungan dengan WTP

Air merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya air, manusia tidak akan dapat menjaga eksistensinya. Untuk menunjang aktivitas dan kehidupan manusia, dibutuhkan pasokan air bersih yang cukup. Sayangnya, berdasarkan data yang disampaikan UN Water PBB, pada tahun 2050 diperkirakan akan ada 5,7 miliar manusia yang mengalami kekurangan air bersih setidaknya selama 1 (satu) bulan dalam setahun.

Kurangnya pasokan air bersih menyebabkan sekitar 829.000 orang meninggal dunia pada tahun 2017 akibat diare yang disebabkan mengkonsumsi air kotor. Air kotor dapat membawa berbagai jenis penyakit, mulai dari diare, kolera, disentri, hepatitis A, tifus, maupun infeksi. Dengan permasalahan tersebut, dibutuhkan penerapan Water Treatment Plant (WTP) guna mengurangi pencemaran air.

Pengertian dan Peran WTP

WTP atau biasa juga disebut sebagai Instalasi Pengolahan Air (IPA) merupakan suatu rangkaian pengelolaan air, yang berfungsi untuk mengelola air limbah, air sungai, maupun air laut menjadi air dengan kualitas yang memenuhi baku mutu air bersih. Dalam penerapannya, WTP tidak hanya berfungsi untuk mengelola air kotor menjadi air minum. WTP juga berfungsi untuk mengelola air limbah sebelum dibuang ke sungai sehingga tidak terjadi pencemaran air.

Seperti yang kita ketahui, air limbah, baik itu limbah domestik maupun limbah industri mengandung berbagai zat dan mikroorganisme berbahaya. Tak hanya itu, berbagai bakteri seperti kolera, E Coli, dan sebagainya juga terkandung dalam air limbah. Jika air yang kotor tersebut dialirkan ke sungai begitu saja, air sungai akan ikut tercemar dan menimbulkan kerusakan lingkungan sungai, serta mengancam kesehatan penduduk yang ada di sekitar sungai tersebut.

Untuk menghindari dampak buruk akibat kontaminasi air limbah, air limbah harus melalui proses pengelolaan terlebih dulu guna menghilangkan zat-zat berbahaya yang terkandung didalamnya. Proses inilah yang dinamakan WTP. Melalui proses pengelolaan yang baik, limbah air yang dibuang ke sungai/perairan tidak berbahaya dan merusak lingkungan.

Manfaat WTP Pada Limbah

Dengan instalasi pengolahan air, kandungan zat dan mikroorganisme yang merusak lingkungan akan dikurangi hingga air memiliki kualitas baku mutu air. Pemisahan ini akan menjaga ekosistem saluran air sungai yang menjadi tempat pembuangan limbah. Hal ini akan menghindari terjadinya kerusakan lingkungan, serta menjaga pasokan air bersih tidak berkurang.

Terpenuhinya pasokan air bersih untuk masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Apalagi, mengingat bahwa banyaknya kebutuhan air untuk kegiatan sehari-hari. Beberapa masyarakat bahkan menggunakan air sungai untuk mencuci maupun mandi. Secara tidak langsung, proses WTP juga menghindari potensi munculnya penyakit-penyakit akibat air tercemar mulai dari diare, kolera, dan sebagainya.

5 Tahap Instalasi Pengelolaan Air

Secara umum, sistem WTP terdiri dari 5 tahapan proses, yaitu:

  1. Koagulasi 

Proses pertama dari WTP adalah destabilisasi partikel koloid yang ada di dalam air limbah. Tujuan dari proses koagulasi adalah memisahkan air dari partikel-partikel padat yang larut didalam air.

  1. Flokulasi

Pada tahapan flokulasi ini, fokus dari pengelolaan air limbah masih pada mengurangi kandungan partikel pengotor. Namun, pada tahap ini partikel-partikel yang lebih halus disaring lebih lanjut lagi.

  1. Sedimentasi

Setelah melalui proses penyaringan partikel, air kemudian didiamkan guna mengendapkan partikel-partikel koloid yang ada didalamnya. Partikel koloid yang secara umum memiliki massa jenis lebih berat dari air akan mengendap, sehingga memudahkan untuk dibuang.

  1. Filtrasi 

Setelah partikel diendapkan, air limbah kemudian melalui proses penyaringan guna memisahkan endapan sedimen. Untuk melakukan ini dibutuhkan teknologi membran dengan tingkat keakuratan yang sangat detail.

  1. Desinfeksi

Tahapan WTP yang terakhir adalah dilakukan Desinfeksi. Desinfeksi merupakan proses untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang masih hidup dengan menggunakan senyawa kimia. Dengan begitu, air yang sudah terpisah dari partikel koloid juga terbebas dari bakteri dan mikroorganisme penyebab berbagai penyakit.

Perusahaan dapat membangun WTP dengan bantuan tim yang berkompeten seperti Adika Tirta Daya. Mereka dapat mewujudkan instalasi WTP sesuai yang diperlukan dan efektif dalam mengelola air limbah perusahaan Anda. Dengan demikian, limbah tidak lagi mencemari aliran sungai di sekitar dan kelestarian ekosistem sungai dan pesisir pun tetap terjaga dengan baik. Segera hubungi tim marketing Adika Tirta Daya dan diskusikan lebih banyak tentang kebutuhan perusahaan Anda. Kami siap membantu Anda mewujudkan instalasi WTP yang efektif! (Pradana)