Air Limbah dan Air Sungai, Saudara yang Tak Seharusnya Bersua

Apa dampaknya ketika air limbah bersua dengan air sungai? Pertanyaan yang mungkin klise, tetapi jawabannya sangat penting untuk diketahui. Meskipun keduanya merupakan air dan pada akhirnya akan bermuara di titik yang sama, air limbah dan air sungai memiliki kandungan yang sangat berbeda yang jika bertemu dapat mengakibatkan dampak negatif sebagai berikut:

  1. Air limbah mencemari air sungai dengan berbagai kandungan zat berbahaya

Limbah cair membawa sisa-sisa racun, zat kimia, senyawa B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), kandungan logam, dan berbagai partikel fisika dan biologis yang dapat mengotori air sungai. Bukan hanya mengotori biasa, tetapi kotoran yang mengandung racun berbahaya, memiliki dampak fatal untuk kesehatan dan kehidupan manusia. Air sungai masih banyak dimanfaatkan sebagai sumber air baku yang akan diolah kembali menjadi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bayangkan saja jika seluruh racun tersebut ada di air sungai, masyarakat akan kehilangan air sungai yang bersih, kehilangan sumber kehidupan.

  1. Air sungai keruh, berbau tidak sedap, berwarna, dan tidak layak konsumsi

Limbah cair mengandung zat-zat yang berbau tidak sedap karena bahan sisa baik itu dari limbah metabolisme manusia, limbah domestik pemukiman, dan limbah produksi industri. Zat-zat berbau dan berwarna tersebut akan mencemari air sungai dan mengubahnya menjadi air yang juga berbau menyengat.

  1. Biota air mati, ekosistem air kacau

Air limbah beracun menyebabkan biota air mati. Ikan keracunan, tumbuhan air ikut mati, tumbuhan di tepian sungai yang menyerap air dari sungai tercemar ikut mati, tanah di sekitar ikut beracun. Ekosistem menjadi rusak. Tidak ada lagi kehidupan di sekitar aliran sungai. Di beberapa sungai besar, masih banyak ikan yang dijaring untuk dijadikan lauk pauk sehari-hari. Ketika ikan mati, sumber pangan juga menghilang, tidak ada lagi ikan yang bisa ditangkap untuk dimakan. Jika pun ada, ikan tersebut sudah mengandung racun yang berbahaya untuk dikonsumsi.

  1. Hilangnya sumber air baku untuk menghasilkan air bersih

Manusia akan kesulitan mendapatkan sumber air baku untuk diolah menjadi air bersih. Semua air permukaan sudah terlalu kotor dan tidak memenuhi standar baku mutu untuk diolah menjadi air bersih. Alhasil, kurangnya debit air baku akan mempengaruhi suplai air bersih ke masyarakat.

Mengapa dua saudara ini mudah bersua? Umumnya hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak tercemarnya sumber air. Kedua, kurangnya kepedulian untuk menjaga kelestarian air dan lingkungan.

Solusi mencegah air limbah bertemu air sungai

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pertemuan air limbah dan air sungai:

  1. Pembuatan waduk sebagai penampungan sementara air limbah

Waduk khusus dapat dibangun di area perindustrian secara komunal. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengolahan limbah cair dari pabrik-pabrik dalam satu wilayah sebelum masuk ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Waduk komunal ini seringkali ditemukan di wilayah perindustrian yang memiliki satu pengelola profesional. Jika tidak ada waduk bersama, sebaiknya perusahaan membangun waduk penampungan limbahnya sendiri untuk mengisolasi limbah cair sebelum masuk ke IPAL. Langkah ini bertujuan untuk mencegah campurannya limbah cair ke dalam air sungai sebelum diolah.

  1. Pembangunan IPAL dengan spesialisasi sesuai fungsi dan kebutuhan

IPAL memiliki beberapa spesifikasi yang disesuaikan berdasarkan jenis limbah cair yang akan diolah. Biasanya, pengolahan limbah cair industri menggunakan Water Treatment Plant (WTP) karena dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih, penyaringan berlapis, dan kapasitas yang besar. Sementara itu, untuk pengolahan limbah cair domestik, disarankan untuk membangun IPAL berjenis Sewage Treatment Plant (STP) dengan kapasitas yang lebih sesuai untuk limbah rumah tangga.

  1. Edukasi masyarakat tentang pengolahan limbah dan kebersihan

Kesadaran masyarakat akan pentingnya memisahkan limbah cair dari air sungai memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan program pengolahan air limbah ini. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan edukasi yang massif kepada semua masyarakat pemukiman dan pelaku industri mengenai pengolahan limbah cair mereka. 

Dengan kesadaran bersama ini, teknologi IPAL dapat bekerja secara optimal sesuai fungsinya dan memastikan limbah cair yang dibuang ke lingkungan sudah aman. Setiap pihak akan saling mengingatkan untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang begitu saja. Semua orang memahami dampak tercemarnya air sungai akibat pertemuan dua saudara, yaitu air limbah dan air sungai, sehingga upaya menjaga kebersihan air sungai dapat dilakukan lebih efektif.

Adika Tirta Daya tidak hanya dikenal sebagai penyedia layanan pembangunan IPAL, tetapi juga menonjol dalam menyediakan jasa perawatan yang komprehensif. Tim perawatan yang terampil dan berpengalaman langsung menangani setiap aspek perawatan, mulai dari pemantauan rutin hingga perbaikan proaktif. Didukung oleh peralatan modern dan teknologi terkini, layanan perawatan kami dirancang untuk memastikan bahwa instalasi pengolahan air limbah Anda beroperasi dengan optimal sepanjang waktu. Dengan perawatan rutin, kami dapat mencegah gangguan operasional dan memastikan bahwa kualitas keluaran air limbah tetap memenuhi standar lingkungan yang ketat. 

Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang layanan kami? Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk informasi selengkapnya! (Septiani)