Selama ini mungkin kita beranggapan bahwa hujan lebat membawa berkah, tetapi sebenarnya air hujan yang melimpah tidak selalu membawa kebaikan untuk kualitas air baku dan air bersih kita. Meskipun air dari hujan menjadi sumber air baku yang dapat diolah, penggunaannya harus dibatasi sesuai dengan jumlah yang wajar. Jika volume air hujan terlalu besar, maka dapat mengacaukan kualitas air yang ada.
Selain itu, air hujan yang melimpah juga dapat menyebabkan bencana seperti tanah longsor, banjir, dan erosi tanah. Dampak buruk tersebut merusak kualitas air yang ada dan dapat mengancam keselamatan manusia. Oleh karena itu, perlu diperhatikan pengelolaan air dari hujan dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan tidak menimbulkan kerugian bagi lingkungan.
Di bawah ini kami uraikan secara lebih mendalam tentang beberapa fakta sisi lain dari melimpahnya air hujan yang perlu kita hadapi.
Penurunan kualitas air baku
Kualitas air baku sangat mempengaruhi kualitas air bersih yang dihasilkan untuk konsumsi dan berbagai keperluan sehari-hari. Jika kualitas air baku buruk, maka kualitas air bersih yang dihasilkan juga buruk. Mungkin Anda pernah mengalami air PDAM yang tiba-tiba keruh, contohnya seperti itu. Buruknya kualitas air baku dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi, yang membawa banyak material dari permukaan tanah dan terbawa arus sungai. Akibatnya, air menjadi sangat keruh dan mengandung banyak kotoran. Tekanan air hujan juga dapat memperburuk kualitas air baku atau air tanah yang sebelumnya jernih.
Air hujan menurunkan suhu dan pH air sehingga mempengaruhi ekosistem air
Air hujan memiliki suhu dan pH yang berbeda dengan air tanah, air kolam, dan sungai. Suhu air dari hujan lebih rendah dan pH-nya lebih asam. Ketika hujan turun, air hujan dan tanah akan bercampur, menyebabkan suhu dan pH air yang stabil ikut tercampur, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan suhu di dalam air. Suhu air di permukaan akan lebih dingin daripada di bawahnya. Selain itu, pH air juga terganggu antara asam dan basa, padahal keseimbangan suhu dan pH sudah disesuaikan dengan ekosistem yang hidup di dalam air. Semakin banyak air hujan yang turun, semakin terganggu kondisi suhu dan pH air. Hal tersebut dapat mengancam kelangsungan hidup beberapa spesies ekosistem air yang tidak mampu beradaptasi.
Air hujan ikut membawa zat dan material padat dari tanah permukaan
Di atas permukaan tanah terdapat pasir, kerikil, serta bahan organik seperti kotoran hewan dan sampah rumah tangga. Ada pula material padat, senyawa kimia, dan biologis yang bercampur dengan air dari hujan yang menggenang dan mengalir ke penampungan air di sungai, waduk, dan danau. Kandungan air yang sebelumnya lebih jernih karena kotoran sudah mengendap di dasar, akan terkontaminasi kembali oleh zat-zat yang terbawa oleh air hujan dari permukaan tanah.
Aliran air yang terlalu kuat menyebabkan erosi tanah
Air dari hujan dapat merusak permukaan tanah. Hal ini dapat kita saksikan pada sekitar bantaran sungai ketika terjadi luapan air akibat hujan lebat. Air hujan akan mengikis pinggiran dan permukaan tanah. Tanah yang tidak memiliki pengaman yang kuat, seperti akar pohon besar atau beton, dapat mudah terbawa arus. Tanah yang terbawa arus akan bercampur dengan air dari hujan dan semakin memperburuk kualitas air tersebut karena seluruh kandungan tanah ikut terlarut.
Ikut mengalirkan zat kimia berbahaya
Zat kimia yang terkandung dalam pupuk bisa tersimpan dalam tanah dalam jangka waktu lama. Pada kadar tertentu, zat kimia tersebut masih aman karena masih sesuai dengan dosis yang diperlukan. Namun, saat hujan turun dengan sangat deras sehingga menyebabkan genangan, zat kimia tersebut akan terlarut dalam air dan terbawa arus. Kandungannya semakin tinggi karena terakumulasi.
Selanjutnya, air dari hujan yang bercampur dengan zat kimia ini akan mengalir ke sungai dan danau, yang berbahaya bagi kehidupan di dalam air. Apabila air ini dijadikan sebagai air baku untuk konsumsi manusia dan kebutuhan sehari-hari, akan berdampak berbahaya bagi kita. Terlebih jika air tidak diolah secara khusus, maka zat kimia tersebut dapat terbawa dan ikut terkonsumsi.
Jika Anda mengalami penurunan kualitas air di lingkungan Anda akibat melimpahnya air hujan, maka jangan ragu untuk menggunakan jasa instalasi Sewage Treatment Plant (STP) Adika Tirta Daya. Kami adalah perusahaan yang ahli dalam bidang pengolahan air dan limbah dan dapat membantu mengembalikan kualitas air yang menurun agar kembali layak pakai. Dengan menggunakan teknologi modern dan tenaga ahli yang berpengalaman, kami dapat memastikan bahwa setiap proyek instalasi STP yang kami kerjakan berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi tim marketing Adika Tirta Daya dan memulihkan kebersihan serta kualitas air di lingkungan sekitar! (Septiani)