Pengolahan Air Limbah di Universitas dengan STP Adika Tirta Daya

Adika Tirta Daya adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan layanan pengolahan limbah cair. Salah satu segmen khusus dari layanan mereka adalah pengolahan air limbah di universitas. Dalam konteks pendidikan, pengolahan limbah cair menjadi sangat penting untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan kampus. Dengan meningkatnya jumlah pengguna dan kegiatan di universitas, kebutuhan akan sistem pengolahan limbah cair yang efisien dan handal menjadi semakin penting.

Sistem Pengolahan Air Limbah di Universitas

Universitas merupakan lingkungan yang kompleks dengan berbagai aktivitas yang menghasilkan air limbah. Dari laboratorium yang menghasilkan limbah kimia hingga kantin dan toilet yang menghasilkan limbah organik, semua ini memerlukan sistem pengolahan limbah cair yang sesuai untuk menjaga agar lingkungan kampus tetap bersih dan sehat.

Sewage Treatment Plant (STP)

Sewage Treatment Plant (STP) atau pengolahan limbah cair adalah solusi utama untuk mengolah air limbah sebelum dibuang ke lingkungan atau digunakan kembali. STP di universitas dirancang dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pengolahan limbah cair.

  1. Kapasitas STP : Universitas biasanya memiliki jumlah pengguna yang sangat besar, dari mahasiswa, staf, hingga pengunjung. Oleh karena itu, STP harus dirancang untuk menangani volume air limbah yang besar. Kapasitas sistem ini harus mencakup seluruh kebutuhan universitas tanpa menyebabkan penumpukan atau pencemaran lingkungan.
  2. Jenis Teknologi :STP dapat menggunakan berbagai teknologi untuk pengolahan limbah cair, tergantung pada jenis dan tingkat pencemaran air limbah. Teknologi ini termasuk:
  3. Teknologi Biologis :Menggunakan mikroorganisme untuk memecah bahan organik dalam air limbah. Ini bisa termasuk sistem reaktor biologis seperti activated sludge atau biofilter.
  4. Teknologi Kimia : Menggunakan bahan kimia untuk mengolah atau menghilangkan kontaminan tertentu dari air limbah. Ini sering digunakan untuk mengolah limbah industri atau laboratorium.
  5. Teknologi Fisik : Melibatkan proses-proses seperti penyaringan atau pengendapan untuk menghilangkan partikel padat dari air limbah.
  6. Proses Pengolahan Proses pengolahan air limbah umumnya melibatkan beberapa tahap:

Penyaringan: Menghilangkan benda-benda besar seperti plastik atau kertas dari air limbah.

Pengendapan: Menggunakan gravitasi untuk memisahkan padatan dari air. 

Pengolahan Biologis: Menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik. 

  1. Pemrosesan Tambahan :Proses tambahan seperti desinfeksi menggunakan klorin atau UV untuk memastikan air aman sebelum dibuang atau digunakan kembali.
  2. Pemeliharaan dan Operasi : Agar STP berfungsi dengan baik, pemeliharaan rutin diperlukan. Ini meliputi:
  3. Pemeriksaan Berkala : Memeriksa kondisi sistem secara rutin untuk mengidentifikasi masalah sebelum menjadi besar.
  4. Pembersihan : Membersihkan komponen seperti filter dan tangki untuk memastikan sistem tetap efektif.
  5. Penggantian Komponen : Mengganti bagian-bagian yang aus atau rusak untuk menjaga kinerja sistem.

Model Bisnis Adika Tirta Daya

Adika Tirta Daya menawarkan model bisnis yang dirancang untuk memudahkan universitas dalam mengelola sistem pengolahan air limbah mereka. Model-model ini memberikan fleksibilitas dan jaminan hasil yang memadai.

Model Bisnis Pay For Performance

Model Pay For Performance adalah pendekatan yang berfokus pada hasil yang dicapai oleh sistem pengolahan limbah cair. Berikut adalah detail dari model ini:

Prinsip Dasar: Model ini memastikan bahwa universitas hanya membayar untuk hasil yang dicapai. Artinya, pembayaran dilakukan berdasarkan seberapa baik sistem memenuhi target dan standar performa yang telah ditetapkan. Ini memberikan jaminan bahwa investasi universitas dalam sistem pengolahan akan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan.

Keuntungan bagi Universitas: Model ini menawarkan beberapa keuntungan:

  1. Jaminan Kinerja: Universitas tidak perlu membayar jika sistem tidak berfungsi dengan baik atau tidak memenuhi standar yang disepakati. Ini mengurangi risiko investasi yang tidak memberikan hasil yang diinginkan.
  2. Pengelolaan Risiko: Risiko kegagalan sistem menjadi tanggung jawab penyedia layanan, bukan universitas. Hal ini memberikan rasa aman bagi universitas dalam membuat keputusan investasi.
  3. Proses Implementasi: Implementasi model ini dimulai dengan beberapa langkah kunci:
  4. Penilaian Kebutuhan: Adika Tirta Daya akan bekerja sama dengan universitas untuk memahami kebutuhan spesifik mereka, termasuk volume dan jenis air limbah.
  5. Penetapan Standar Performa: Standar performa yang jelas akan ditetapkan untuk sistem pengolahan, mencakup efisiensi, kapasitas, dan kualitas air yang dihasilkan.
  6. Instalasi Sistem: Setelah desain dan standar disetujui, sistem akan dipasang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
  7. Pemantauan Kinerja: Kinerja sistem akan dipantau secara rutin untuk memastikan bahwa semua target tercapai. Jika ada kekurangan, Adika Tirta Daya akan melakukan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan.
  8. Evaluasi dan Penyesuaian: Jika sistem tidak memenuhi standar performa yang disepakati, Adika Tirta Daya akan melakukan evaluasi dan penyesuaian untuk memperbaiki masalah. Universitas hanya akan membayar setelah sistem mencapai atau melampaui standar performa yang ditetapkan.

Pengolahan limbah cair di universitas adalah komponen penting dalam menjaga lingkungan kampus tetap bersih dan sehat. Dengan dukungan dari Adika Tirta Daya, universitas dapat memastikan bahwa mereka memiliki sistem pengolahan yang efektif dan efisien. 

Melalui teknologi STP yang canggih dan model bisnis Pay For Performance, Adika Tirta Daya memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan universitas, memastikan bahwa sistem pengolahan air limbah berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Segera hubungi tim marketing Adika Tirta Daya dan temukan bagaimana solusi Pengolahan Limbah Cair kami dapat membantu kebutuhan bisnis Anda!