Nano filter sering dianggap setara dengan reverse osmosis karena keduanya menggunakan membran semipermeabel sebagai teknologi utama dalam penyaringan. Cara kerja penyaring nano dan reverse osmosis memang serupa, yaitu dengan memompa air baku melalui membran untuk menyaring mineral, garam, dan kontaminan mikro lainnya. Nano filter sering digunakan oleh perusahaan penyedia air bersih yang memiliki standar sanitasi dan kualitas air minum. Hal ini dikarenakan hasil keluaran air dari penyaring nano memiliki kualitas yang tinggi dan terjamin keamanannya. Nano filter umumnya terintegrasi dalam sistem Water Treatment Plant (WTP) untuk memproduksi air bersih.
Komponen nano filter
Nano filter terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:
1. Valve solenoid (kran)
Berfungsi sebagai pengatur otomatis aliran air, komponen ini memastikan bahwa aliran air baku dapat dibuka dan ditutup secara otomatis maupun manual. Keberadaannya memungkinkan kita mengatur jumlah air baku yang dialirkan selama mesin mati atau beroperasi.
2. Pompa air
Tugas utama pompa air adalah memberikan tekanan pada air baku agar dapat bergerak melewati membran penyaring nano.
3. Membran semipermeabel nano filter
Komponen ini merupakan inti dari teknologi nano filter. Membran semipermeabel pada penyaring nano memiliki spesifikasi yang sedikit berbeda dibandingkan reverse osmosis, meskipun nama dan rupanya sama. Perbedaan terletak pada kemampuan membran dalam menyaring kandungan air baku. Nano filter mampu menyaring kandungan mineral dalam air sekitar 80-90%, sementara reverse osmosis lebih dari 90%.
4. Prefilter
Komponen prefilter merupakan saringan yang dipasang sebelum air baku melewati membran semipermeabel penyaring nano. Air baku yang melewati penyaring nano diupayakan sudah bersih dari kontaminan padatan berukuran besar dan berat, agar proses filter berjalan optimal sesuai fungsinya. Oleh karena itu, air baku melewati prefilter terlebih dahulu. Kontaminan padatan yang tersaring di prefilter akan segera dibuang agar tidak menyumbat jalannya pengolahan air.
Keunggulan nano filter dibandingkan sistem reverse osmosis
Berikut adalah dua keunggulan penyaring nano yang menjadi alasan mengapa banyak orang memilih untuk menggunakannya:
1. Lebih hemat energi dan listrik dalam menjalankan pompa air
Nano filter tidak memerlukan tekanan yang terlalu tinggi untuk mengalirkan air menuju membran. Kebutuhan energi tekanan penyaring nano berada pada angka 4, sedangkan reverse osmosis mencapai tekanan sekitar 11 pressure bar. Dengan rendahnya kebutuhan energi tekanan, konsumsi energi listrik yang diserap oleh kinerja pompa air juga lebih rendah. Pompa tidak perlu bekerja keras, sehingga konsumsi listrik menjadi lebih efisien. Itulah sebabnya teknologi penyaring nano memiliki daya tarik yang luas, karena banyak orang menghargai teknologi hemat listrik.
2. Hasil saringan di bawah reverse osmosis memungkinkan mineral bermanfaat tetap lolos
Air tidak hanya mengandung partikel yang berbahaya bagi tubuh. Di dalam air juga terdapat mineral-mineral berukuran sangat kecil yang diperlukan oleh tubuh. Ketika menggunakan membran yang sangat rapat, reverse osmosis dapat menyaring bahkan mineral-mineral ini. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan asupan air bermineral yang sehat. Namun, kekhawatiran tersebut tidak muncul saat menggunakan penyaring nano. Kemampuan saringnya mencapai 90%, sedikit lebih rendah daripada reverse osmosis, tetapi masih memungkinkan mineral penting dalam air dapat lolos.
Aplikasi khusus nano filter dalam kehidupan sehari-hari
Dengan teknologi dan keunggulannya, penyaring nano banyak diterapkan dalam rangkaian pengolahan air Water Treatment Plant karena beberapa alasan berikut:
- Penyaringan air bersih di industri makanan dan minuman sangat ketat standarnya karena menyangkut produk yang akan dikonsumsi manusia. Kualitas air yang digunakan selama proses produksi harus memenuhi standar yang tinggi. Oleh karena itu, penyaring nano dipilih untuk menjaga standar air bersih perusahaan makanan dan minuman yang dihasilkan.
- Pengolahan air limbah juga memanfaatkan sistem membran ini, khususnya dalam mengatasi kontaminan berukuran sangat kecil yang nyaris tidak terlihat namun sangat berbahaya. Membran penyaring nano diharapkan mampu menyaring semua kontaminan berukuran nano tersebut.
- Pemenuhan kebutuhan air bersih sanitasi di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan apotek, juga memerlukan standar tinggi. Kualitas air yang digunakan di lingkungan ini harus dipantau secara ketat untuk memastikan keamanan dan kebersihan. Sebagai solusi, nano filter dapat menjadi pilihan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang memenuhi standar sanitasi yang tinggi.
Adika Tirta Daya menyediakan layanan unggulan dalam pembangunan Water Treatment Plants (WTP) yang menggunakan teknologi penyaring nano dan reverse osmosis untuk menghasilkan air yang bersih dan layak dikonsumsi. Fokus utama kami tidak hanya pada pemenuhan standar ketat untuk air bersih di industri makanan dan minuman, tetapi juga pada pengolahan air limbah dengan membran penyaring nano, menangani kontaminan berukuran nano yang berbahaya secara efektif. Selain itu, Adika Tirta Daya tidak hanya menawarkan pembangunan instalasi pengolahan air, tetapi juga memberikan layanan perawatan yang dikelola oleh tim berkompeten dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai, memastikan kinerja instalasi pengolahan air limbah terjaga optimal dalam jangka waktu lama.
Jadi, percayakan kebutuhan pembangunan dan perawatan WTP kepada Adika Tirta Daya untuk hasil yang efektif. Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk berdiskusi lebih lanjut! (Septiani)