Untuk memperoleh hasil olahan air limbah yang baik, yaitu air limbah yang memenuhi parameter air bersih dan aman untuk lingkungan, sistem Water Treatment Plant (WTP) membutuhkan teknologi filtrasi yang mumpuni. Teknologi filtrasi ini menjadi nyawa dari hasil olahan air. Baik buruknya kualitas output air olahan dapat ditentukan oleh seberapa berkualitasnya teknologi penyaring yang digunakan. Sistem WTP yang digunakan oleh Adika Tirta Daya ada 3 jenis, yaitu teknologi ultra filter, nano filter dan reverse osmosis. Ketiga jenis filter ini dapat digunakan bersamaan ataupun terpisah. Tentu saja hal tersebut perlu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Kita perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana karakter setiap filter agar dapat memilih sistem WTP dengan jenis filter mana yang paling memenuhi kebutuhan kita.
Ini dia 3 jenis sistem WTP andalan Adika Tirta Daya
- Ultra filter
Sistem penyaring yang sering digunakan oleh WTP Adika Tirta Daya yang pertama adalah ultra filter. Dinamakan ultra filter karena proses penyaringannya yang lebih baik. Ultra filter memiliki ukuran pori filter 0,01 mikrometer. Ukuran yang terbilang cukup kecil untuk menghasilkan saringan air yang baik, namun masih terlalu besar bila digunakan menyaring mineral dalam air. Dengan ukuran pori 0,01 mikro ini, membran ultra filter mampu memerangkap kontaminan dalam air yang berbentuk padatan lebih besar dari 0,01 mikro. Jenis-jenis bakteri besar masih dapat dihentikan oleh ultra filter.
- Nano Filter
Jenis penyaring selanjutnya dalam sistem WTP adalah membran nano filter yang memiliki ukuran pori lebih kecil dari ultra filter, yaitu 0,001 mikro. Hal ini menyebabkan hasil penyaringan nano filter lebih bersih dan lembut karena ukuran porinya yang sangat kecil dan rapat. Nano filter dapat menyaring kontaminan yang sangat kecil di dalam air. Nano filter banyak diaplikasikan pada pengolahan air bersih di industri makanan, perusahaan air minum, dan obat-obatan.
- Reverse Osmosis
Diantara ketiga jenis penyaringan dalam WTP ini, reverse osmosis adalah teknologi yang terbaik karena ukuran pori filternya yang sangat kecil, yang mencapai 0,0001 mikro. Ukuran pori yang sangat kecil ini membuat air tidak mudah untuk menembus membran filternya tanpa adanya daya dorong yang kuat. Oleh karena itu, reverse osmosis membutuhkan pompa air untuk mengalirkan air dengan tekanan tinggi melewati membran semipermeabel dengan pori berukuran sangat kecil. Teknologi reverse osmosis membutuhkan energi yang besar untuk memberikan tekanan pada aliran air. Setiap mineral dalam air dan apapun yang terlarut di dalam air dapat disaring dengan reverse osmosis ini. Maka tidak heran bila teknologi ini menjadi andalan terutama untuk memproduksi air bersih air minum.
Manfaat mengetahui jenis sistem WTP untuk memperoleh pengolahan air terbaik
Setiap wawasan tentu memberikan manfaat, terutama wawasan mengenai jenis-jenis filter pada sistem WTP. Setelah mengetahui lebih detail pada jenis filternya, mari kita urai sejenak 2 manfaat paling besar mengetahui karakter jenis-jenis penyaring di bawah ini:
- Penyaringan optimal, sesuai output yang diinginkan
Setiap jenis filter dibedakan berdasarkan ukuran porinya. Hal ini bertujuan untuk menyaring kontaminan dalam air yang juga memiliki beberapa ukuran. Kontaminan yang berukuran besar seperti padatan, koloid dan endapan, membutuhkan penyaring dengan ukuran yang besar. Apabila dipaksakan dengan filter nano, kotoran yang tersaring terlalu banyak dan akan menyumbat filter. Begitu pun sebaliknya. Kondisi air dengan kontaminan yang kecil perlu disaring dengan filter berukuran sangat kecil agar kontaminan tidak lepas. Kesimpulannya, dengan mengetahui jenis-jenis filter dan ukuran kontaminan, kita dapat menentukan teknologi apa yang terbaik untuk mengolah air yang kita miliki.
- Efisiensi energi yang digunakan
Semakin canggih teknologi filter yang digunakan, membutuhkan sumber daya energi semakin besar. Sebagai contoh, reverse osmosis dan nano filter. Meskipun sama-sama mampu menyaring hingga benda terkecil dan mineral, reverse osmosis mampu memberikan hasil yang lebih bersih, tetapi energi yang diserap jauh lebih banyak dibanding nano filter. Tekanan air yang dibutuhkan untuk mengalirkan air melewati membran pada reverse osmosis harus kuat, tidak seperti nano filter yang masih mampu bekerja pada tekanan air sedang. Sehingga agar tidak boros energi, kita perlu memilih teknologi sistem WTP sesuai kebutuhan.
Adika Tirta Daya tidak hanya unggul dalam layanan pembangunan instalasi pengolahan air limbah, tetapi juga menawarkan jasa perawatan yang dapat mengoptimalkan efisiensi energi dan hasil penyaringan. Tim berkompeten Adika Tirta Daya, didukung oleh peralatan canggih, dapat menangani perawatan instalasi pengolahan air limbah dengan presisi, memastikan bahwa sistem beroperasi secara optimal untuk jangka waktu yang panjang. Dengan pendekatan ini, Adika Tirta Daya membantu Anda untuk tidak hanya mencapai hasil penyaringan optimal sesuai kebutuhan, tetapi juga meminimalkan konsumsi energi, menciptakan solusi berkelanjutan dan efisien secara keseluruhan.
Ingin tahu lebih banyak tentang layanan Adika Tirta Daya? Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk informasi selengkapnya! (Septiani)