Mengatasi Tantangan Limbah Minyak dalam Industri Makanan

Limbah minyak merupakan salah satu jenis limbah cair yang pasti dihasilkan oleh berbagai sektor industri makanan, termasuk industri pengolahan, pengemasan skala besar, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti produsen camilan dan food court. Setiap kegiatan produksi makanan akan menghasilkan limbah cair, sehingga limbah minyak tidak dapat dipisahkan dari proses produksi industri makanan.

Meskipun limbah minyak sering diabaikan, dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan sangat besar jika tidak diolah dengan tepat. Limbah minyak industri makanan umumnya berasal dari proses penggorengan atau kegiatan memasak lainnya yang melibatkan penggunaan minyak. Beberapa industri makanan besar mungkin telah memiliki sistem pengolahan khusus untuk limbah minyak sebelum dibuang ke lingkungan, tetapi banyak industri makanan skala kecil yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah minyak yang memadai. Banyak pelaku usaha di sektor ini masih membuang limbah minyak secara langsung ke lingkungan. Salah satu faktornya adalah minimnya pemahaman tentang bahaya pencemaran limbah minyak dan kurangnya pengetahuan mengenai metode pengolahan yang benar.

Bahaya pencemaran limbah minyak industri makanan

Limbah minyak dari industri makanan dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif ketika dibuang sembarangan, antara lain:

  1. Menyumbat Pori-Pori Tanah

Limbah minyak mengandung padatan terkontaminasi, lemak, dan senyawa-senyawa yang membuat teksturnya mengental dan sulit ditembus air. Beberapa jenis limbah minyak—bergantung pada jenis dan sumber limbahnya—tidak dapat meresap ke dalam tanah sehingga menyumbat pori-pori tanah. Pencemaran ini mengakibatkan lapisan minyak pada tanah, menghambat pertumbuhan tanaman. Limbah minyak beracun yang menyerap ke dalam tanah dan diserap oleh akar-akar tanaman juga memengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut, bahkan dapat menyebabkan kematian. Tanah yang tercemar juga berpotensi membunuh biota lain yang hidup di dalamnya.

  1. Meracuni Biota Air

Limbah minyak yang mencapai saluran air yang lebih besar dapat menyebabkan kematian pada biota air di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar oksigen dalam air, penutupan permukaan air karena limbah mengapung di atasnya, dan senyawa-senyawa beracun dalam limbah yang memengaruhi kehidupan ikan dan biota air lainnya.

  1. Mengancam Kesehatan Manusia

Pencemaran limbah minyak juga membahayakan kesehatan manusia ketika air yang tercemar digunakan untuk keperluan mandi, sanitasi, bahkan konsumsi langsung. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit, dan bahkan meningkatkan risiko kanker pada manusia.

Tips Mengatasi Limbah Minyak 

Demi mencegah dampak pencemaran limbah minyak, industri makanan wajib melakukan pengolahan limbah sebagai berikut: 

  1. Pemantauan dan pemisahan awal 

Langkah pengolahan limbah minyak perlu dilakukan semenjak proses produksi masih dilakukan. Semenjak awal kita dapat memantau pada proses apa saja limbah minyak dihasilkan paling banyak hingga sedikit. Lakukan pemisahan limbah minyak setelah proses produksi dilalui. Limbah minyak kemudian dialirkan ke wadah penampungan khusus agar tidak tercampur dengan limbah cair lainnya. Pemisahan ini akan memudahkan proses pengolahan selanjutnya. 

  1. Pembersihan rutin grease trap 

Grease trap merupakan wadah penampungan limbah untuk memisahkan limbah minyak dan lemak dari limbah cair. Disebut grease trap karena di tempat inilah limbah minyak ditahan supaya tidak ikut terlarut dalam limbah cair dan lolos ke saluran pembuangan air begitu saja. Grease trap wajib dibersihkan secara rutin. Pembersihan juga tidak asal dibersihkan, tetapi benar-benar dipastikan dinding-dinding dan lantainya bersih dari minyak. Pembersihan grease trap ini dapat mengoptimalkan fungsinya memerangkap setiap limbah minyak baru yang datang. Jika grease trap kotor, tidak ada cukup ruang untuk limbah minyak baru untuk mengendap dan akhirnya tetap ikut terlarut ke saluran air. 

  1. Menggunakan filter minyak 

Saat ini sudah banyak berkembang teknologi untuk mengurangi limbah minyak agar tidak lolos ke pembuangan akhir dan mencemari lingkungan. Salah satu teknologi tersebut adalah penyaring minyak. Filter minyak dapat kita pasang di saluran pembuangan awal sehingga tidak ada limbah minyak dan lemak yang lolos. 

  1. Mengoptimalkan fungsi bak limbah 

Ukuran bak limbah yang digunakan perlu disesuaikan dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Ukuran bak yang terlalu kecil menjadi tidak berguna karena tidak semua limbah dapat masuk ke dalam bak. Sisa limbah yang tidak tertampung hanya akan lewat saja dengan membawa serta limbah minyak dan lemak terlarut. Oleh sebab itu, gunakan bak penampung limbah yang cukup besar yang sesuai dengan kapasitas limbah cair yang dihasilkan. 

Untuk memastikan pengolahan limbah minyak yang efektif dan ramah lingkungan, sangat penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini. Adika Tirta Daya menawarkan solusi terbaik dengan jasa pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dengan dukungan tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidang pengolahan limbah, kami menjamin pelayanan yang profesional dan efektif. Teknologi canggih yang kami terapkan mampu mengolah limbah menjadi sumber air sesuai dengan standar baku mutu dan peraturan lingkungan yang berlaku. Percayakan proyek IPAL Anda kepada kami, dan bersama-sama kita dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dengan hasil yang aman dan ramah. Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk informasi selengkapnya! (Septiani)