Mengolah air limbah merupakan tindakan yang bukan sekadar untuk memenuhi kewajiban agar sesuai dengan peraturan pemerintah. Lebih dari itu, tindakan ini memegang peranan penting dalam menciptakan kesadaran dan tanggung jawab individu dan masyarakat dalam mencegah dampak serta ancaman yang dapat mengancam kesejahteraan seluruh komunitas.
Ketika berbicara tentang pencemaran limbah, kita sebenarnya menghadapi masalah yang sangat kompleks dan mendalam. Dampak dari pencemaran limbah bisa dibandingkan dengan efek bola salju, yaitu ketika semakin lama kita mengabaikannya, semakin besar dan rumit masalahnya. Masyarakat luas harus memahami bahwa setiap tindakan kita dalam memproses dan mengolah air limbah dapat memiliki konsekuensi yang berdampak jangka panjang pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Ancaman pencemaran air limbah
Berikut adalah beberapa dampak yang timbul ketika air limbah tidak dikelola dengan baik dan mencemari lingkungan:
1. Munculnya Sumber Penyakit Baru
Banyak penyakit yang disebabkan oleh buruknya sanitasi permukiman, kekotoran air yang digunakan, serta pencemaran air, tanah, dan udara di sekitarnya. Semua sumber penyakit ini berawal dari limbah cair yang tidak dikelola dengan benar. Mengabaikan pengolahan air limbah sama saja dengan tidak melakukan pengolahan sama sekali, yang berarti kontaminan berbahayanya akan tetap ada dan bebas mencemari air baku di sekitar lingkungan. Penyakit yang sering kali muncul akibat pencemaran air dan sanitasi yang buruk termasuk tipus, kolera, pes, dan lain sebagainya.
2. Kematian Ekosistem dan Biota Air
Membuang limbah cair ke saluran air umum sama dengan melepas racun dalam jumlah besar yang dapat mematikan semua biota air di dalamnya, termasuk ikan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Mengolah air limbah dengan benar berarti menyaring semua racun dari limbah tersebut agar tidak ikut mencemari saluran air umum. Tindakan ini akan menyelamatkan bukan hanya biota air, tetapi juga manusia.
3. Tercemarnya Sumber Pangan Manusia
Ketika ekosistem air tercemar, ikan-ikan yang hidup di dalamnya akan terpapar air yang tercemar tersebut. Ketika ikan ini dikonsumsi oleh manusia, maka racun juga akan masuk ke dalam tubuh manusia. Belum lagi, tanah yang tercemar akan mengakibatkan tumbuhan mati karena menyerap racun dari tanah. Jika tumbuhan ini tetap hidup dan dikonsumsi manusia, maka sumber pangan tersebut akan menjadi berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, mengolah air limbah merupakan tanggung jawab bersama untuk mencegah dampak negatif ini terjadi.
4. Kelangkaan Air Bersih
Pencemaran tidak hanya mengancam ketersediaan sumber pangan manusia, tetapi juga pasokan air bersih. Ketika pencemaran terjadi di mana-mana, air baku yang digunakan untuk pengolahan air bersih juga akan tercemar. Semakin sedikit sumber air baku yang aman, semakin berkurang pula pasokan air bersih yang dapat diproduksi untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk bersama-sama mengolah air limbah dengan baik demi menjaga keberlanjutan sumber air bersih.
Beragam pilihan IPAL untuk mengolah air limbah
Pengolahan air limbah adalah tindakan yang harus dilakukan segera. Tidak ada alternatif lain selain mengolah limbah yang dihasilkan oleh industri dan pemukiman untuk mencegah pencemaran yang semakin meluas. Terdapat dua metode utama untuk mengolah limbah, yaitu melalui Water Treatment Plant (WTP) dan Sewage Treatment Plant (STP), yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengolah Air Limbah dengan WTP
Water Treatment Plant (WTP) dirancang khusus untuk mengolah limbah yang memiliki kandungan yang lebih berbahaya dan volume yang lebih besar. Limbah dengan kandungan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), misalnya, sebaiknya diolah menggunakan sistem WTP karena menggunakan instalasi dan teknologi yang lebih canggih. Proses dalam WTP melibatkan pengadukan, pengendapan, penyaringan, dan penguraian oleh mikroorganisme aktif untuk mengubah air limbah menjadi air bersih yang aman. WTP cocok digunakan untuk mengolah air limbah industri yang memiliki kontaminan kompleks dan volume limbah yang besar.
2. Mengolah Air Limbah dengan STP
Berbeda dari WTP, Sewage Treatment Plant (STP) lebih cocok digunakan untuk mengolah limbah domestik rumah tangga, seperti air cucian, limbah toilet, dan sejenisnya. STP memiliki metode pengolahan limbah yang lebih sederhana dan kapasitas pengolahan yang lebih kecil. Sistem STP dirancang khusus untuk mengolah limbah domestik dengan kapasitas yang lebih terbatas. Biaya pembangunan STP juga lebih terjangkau dibandingkan WTP.
Teknologi yang digunakan dalam STP hampir sama dengan WTP, melibatkan metode pengadukan, pengendapan, dan penyaringan untuk membersihkan air limbah. Dengan pemahaman tentang perbedaan antara WTP dan STP serta pemilihan metode yang sesuai dengan jenis limbah dan kapasitasnya, Anda dapat memastikan bahwa pengelolaan air limbah dilakukan secara efisien dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Adika Tirta Daya, sebagai penyedia jasa instalasi WTP dan STP, siap menyediakan layanan komprehensif, mulai dari pengadaan infrastruktur, pemasangan, pengoperasian, hingga perawatan dan perbaikan. Tim kami selalu siap membantu dan teknisi handal kami akan mengatasi berbagai jenis kerusakan, sehingga Anda dapat merasa tenang dan tidak perlu khawatir mengenai kerusakan instalasi. Hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk berdiskusi lebih lanjut!