Kegiatan industri merupakan aktivitas penghasil limbah dalam jumlah besar. Limbah industri dapat berupa air buangan produksi, sisa bahan baku, bahan kimia yang digunakan selama proses produksi dan jenis limbah lainnya. Berbagai jenis limbah industri tersebut dapat merusak lingkungan serta membahayakan masyarakat sekitar apabila tidak dikelola dengan baik. Itulah sebabnya Water Treatment Plant atau WTP industri adalah hal yang wajib dilakukan.
WTP industri merupakan pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Rangkaian proses pengolahan limbah industri harus dilakukan untuk menghilangkan zat dan mikroorganisme berbahaya yang terkandung pada limbah. Tujuannya agar limbah yang sudah melewati serangkaian proses WTP industri bersifat aman dan memenuhi baku mutu air sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
Melalui artikel ini kami akan menjelaskan lebih lengkap tentang bagaimana implementasi WTP yang tepat untuk kawasan industri!
Implementasi WTP Industri
Untuk dapat mengimplementasikan sistem WTP yang tepat bagi industri, diperlukan perencanaan dan perhitungan yang matang pada berbagai aspek. Ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan syarat utama WTP industri dapat berjalan dengan optimal. Infrastruktur yang dimaksud meliputi pompa air, kolam penampungan, saluran pembuangan air, peralatan pengolahan limbah, hingga ketersediaan lahan kolam penampungan WTP yang memadai. Tanpa dukungan infrastruktur yang layak, pengelolaan WTP industri akan sulit dilakukan.
Selain tersedianya infrastruktur, penetapan parameter kualitas dan kuantitas air juga menjadi variabel yang harus diperhatikan. Desain sistem monitoring dan kontrol kualitas serta kuantitas air harus dapat berjalan dengan optimal dan menghasilkan pengukuran yang akurat pada setiap proses WTP industri. Tanpa penetapan parameter yang tepat dan sistem monitoring yang akurat, sangat sulit untuk mengelola limbah industri sesuai standar baku mutu air.
Dari berbagai aspek tersebut, pihak pengelola WTP industri juga harus mampu mengintegrasikan semua aspek guna proses pengolahan limbah berjalan dengan lancar. Pengintegrasian yang dilakukan dapat meliputi sistem kelistrikan, peralatan, monitoring, hingga rencana pengembangan sistem pada masa mendatang.
Tahapan WTP Industri
Untuk dapat menghilangkan zat dan mikroorganisme berbahaya yang terkandung dalam limbah, setidaknya terdapat 5 tahapan yang umumnya diterapkan sebagai berikut:
- Koagulasi
Limbah air industri biasanya mengandung berbagai zat padat atau yang biasa disebut sebagai partikel koloid. Partikel koloid yang terkandung pada limbah dapat berupa lumpur, serpihan bahan baku produksi, maupun limbah padat. Partikel koloid ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila ikut terbuang ke sungai, seperti menyebabkan pendangkalan sungai ataupun mengurangi kandungan oksigen pada air.
Proses pertama dari WTP industri adalah meminimalisir kandungan partikel koloid pada air limbah. Melalui proses koagulasi ini, partikel koloid akan disaring dan dipisahkan dari air limbah. Beberapa cara yang sering dilakukan adalah menambahkan bahan kimia maupun pengelolaan fisik seperti pengadukan cepat, pengelolaan hidrolis dan pengelolaan mekanis.
- Flokulasi
Tahapan WTP industri selanjutnya adalah flokulasi. Pada tahap ini, fokus yang dilakukan masih pada proses mengurangi kandungan partikel koloid pada limbah. Bedanya, pada tahap lanjutan ini penyaringan dilakukan untuk menyaring partikel koloid dengan ukuran yang lebih kecil lagi. Proses flokulasi pada WTP industri biasanya dilakukan dengan pengadukan lambat dengan memastikan aliran air tetap tenang. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk flok / endapan partikel koloid. Penambahan bahan kimia juga biasanya dilakukan guna
- Sedimentasi
Partikel koloid yang sudah mengendap kemudian melalui proses sedimentasi. Proses ini berfungsi untuk mengendapkan partikel koloid yang masih mengambang di air. Tujuannya adalah menghilangkan kandungan partikel koloid pada air limbah.
- Filtrasi
Tahapan WTP industri berikutnya adalah penyaringan/filtrasi. Pada tahap sedimentasi, partikel koloid yang memiliki massa jenis lebih besar dari air akan mengendap. Namun, partikel-partikel dengan massa jenis yang lebih kecil dari air akan tetap melayang di air. Proses filtrasi berfungsi untuk menyaring partikel-partikel koloid tersebut melalui teknologi membran.
- Desinfeksi
Setelah proses penyaringan/penghilangan partikel koloid sudah selesai, langkah terakhir adalah melakukan desinfeksi pada air. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman ataupun bakteri yang kemungkinan masih hidup di dalam air. Dengan demikian, air yang dibuang sudah terbebas dari partikel koloid maupun mikroorganisme berbahaya.
Istilah-istilah teknis di atas memang terdengar rumit, namun pihak perusahaan tidak perlu memusingkannya. Dukungan tim berpengalaman Adika Tirta Daya dapat menjadi solusi untuk perusahaan mewujudkan WTP industri dengan kelima tahapan tersebut. Setiap limbah yang dibuang juga tidak perlu dikhawatirkan karena tim Adika Tirta Daya telah terlatih untuk menghitung secara cermat dan memastikan limbah dapat memenuhi baku mutu lingkungan.
Ingin memahami lebih banyak tentang layanan kami? Silakan hubungi tim marketing Adika Tirta Daya untuk penjelasan selengkapnya! (Pradana)