Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) telah menjadi salah satu strategi andalan untuk menjaga kualitas baku mutu air. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa perawatan IPAL sering terabaikan. Meskipun sudah cukup tua usianya, penggunaan IPAL masih dilanjutkan tanpa pemeriksaan lebih lanjut apakah kinerjanya masih efektif atau menurun.
Mengapa IPAL Membutuhkan Perawatan?
Instalasi Pengolahan Air Limbah membutuhkan perawatan secara rutin untuk memastikannya masih beroperasi secara optimal. Tidak sedikit kasus dimana IPAL mengalami penurunan kinerja atau bahkan tidak dapat beroperasi lagi, karena tidak pernah melalui pengecekan. Anggaran untuk perawatan IPAL kadang bahkan tidak disediakan sejak awal atau terlalu minim.
Salah satu contoh dari perbedaan kinerja IPAL lama dengan IPAL baru tampak pada penelitian Analisis Perbandingan IPAL Lama dan IPAL Baru pada Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Berdasarkan data yang disampaikan dalam penelitian tersebut, IPAL RS Telogorejo yang lama sudah dibangun sejak tahun 2001 dengan sistem FBK Bioreaktor. Sedangkan untuk IPAL yang baru, menggunakan sistem Extended Aeration with Fill Media, dibangun pada tahun 2014. Berikut ini adalah beberapa data perbandingan kinerja antara IPAL lama dan IPAL baru:
- Dalam penelitian tersebut, hasil observasi pada kinerja IPAL lama menunjukkan bahwa kapasitasnya tidak mampu menangani kuantitas debit limbah sehingga mengalami overload. Hal tersebut terjadi khususnya pada bulan Januari-September 2014, dimana debit limbah rata-rata mencapai angka di atas 270 m3/hari. Padahal kapasitas IPAL lama hanya mampu menangani maksimal 260 m3/hari. Berbeda dengan kapasitas IPAL baru yang sudah mencapai 500 m3/hari, sehingga mampu menangani asumsi debit limbah terbaru.
- Disamping kapasitas yang overload, IPAL lama juga menunjukkan hasil pengujian dengan temperatur yang melebihi Baku Mutu Air Limbah (BMAL). Pada bulan Maret 2014 menunjukkan hasil pengukuran temperatur sebesar 30,2 derajat celcius. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Kep.58/MenLH/12/1995, temperatur limbah ≤30°C. Sedangkan IPAL baru menunjukkan hasil pengukuran yang sesuai, dengan temperatur tertinggi berada di angka 29°C.
- Selain data tersebut, hasil observasi juga menunjukkan data bahwa nilai Zat Padat Tersuspensi (TSS) IPAL lama melebihi standar Baku Mutu ≤30 mg/l. Sedangkan untuk IPAL baru menunjukkan angka di bawah standar Baku Mutu tersebut. Saat diukur menggunakan parameter BOD, IPAL lama juga menunjukkan angka yang lebih tinggi dari standar Baku Mutu ≤30mg/l. Saat diukur dengan parameter COD, meskipun masih di bawah baku mutu, namun angka rata-ratanya cenderung lebih tinggi dibanding IPAL baru.
Pemeriksaan Kondisi IPAL
Berdasarkan pemaparan data di atas, terlihat bahwa kinerja IPAL yang sudah berusia cukup lama, secara umum akan menurun. Sehingga untuk memastikan apakah IPAL yang digunakan masih bekerja dengan baik dan hasilnya sesuai dengan standar Baku Mutu, perlu dilakukan pemeriksaan rutin seperti berikut:
- Pemeriksaan kapasitas IPAL dalam menangani debit limbah. Terlebih jika terdapat peningkatan aktivitas misalnya untuk asumsi rumah sakit, terdapat penambahan kamar rawat inap.
- Lakukan pengujian pada air limbah pada beberapa parameter, antara lain: temperatur, Zat Padat Tersuspensi, pH, BOD, COD, amonia, phospat, dan bakteri.
Perlu dipastikan bahwa hasil dari pengujian limbah tidak melebihi standar Baku Mutu dalam pemeriksaan rutin. Jika ditemukan bahwa ternyata kinerja IPAL sudah menurun atau bahkan hasilnya tidak lagi sesuai dengan standar tersebut, maka perlu menyusun rencana untuk penggantian dengan IPAL baru.
Apakah IPAL lama dapat diperbaiki? pada beberapa kasus hal tersebut mungkin dapat dilakukan. Misalnya untuk masalah yang disebabkan oleh kerusakan bagian, seperti pipa, blower, atau lainnya. Namun jika hasil pengujian tetap menunjukkan angka yang melebihi standar Baku Mutu, meskipun sudah melalui proses perbaikan, maka itu adalah salah satu indikator IPAL perlu sesegera mungkin diganti.
Persoalan penggantian IPAL dengan yang baru tidak akan menjadi masalah yang rumit jika Anda didukung oleh Adika Tirta Daya. Sudah menjangkau beberapa kota di Indonesia seperti Jabodetabek, Surabaya, Denpasar dan Yogyakarta. Biaya instalasi sangat kompetitif dengan garansi pay for performance, menjamin kualitas limbah yang aman sampai masa kontrak berakhir.
Segera hubungi tim marketing kami untuk informasi lebih lengkap. Kami siap membangun sistem IPAL yang menjaga kualitas Baku Mutu air sesuai standar dan aman bagi lingkungan! (Pradana)