Desalinasi air laut merupakan solusi bagi perusahaan offshore yang tidak memiliki sumber air tawar untuk kebutuhan konsumsi, karena memanfaatkan teknologi terkini untuk mengubah air asin menjadi air tawar yang aman untuk digunakan manusia. Meskipun begitu, masih ada banyak yang belum mengetahui bagaimana proses desalinasi air laut.
Oleh karena itu, ulasan berikut ini sangat penting bagi Anda yang berencana untuk memasang instalasi desalinasi, tapi belum paham mengenai cara kerja desalinasi air laut. Bagaimana proses dan cara kerjanya? Berikut penjelasan selengkapnya!
Desalinasi Air Laut sebagai Solusi bagi Wilayah yang Rentan Krisis Air
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, desalinasi air laut memungkinkan agar air laut yang mengandung kadar garam yang tinggi diproses agar layak dikonsumsi. Oleh karena itu, teknologi ini merupakan solusi praktis bagi wilayah yang rentan terhadap krisis air, contohnya seperti saat terjadinya bencana Tsunami di Aceh pada tahun 2004 yang lalu. Kala itu, Australia membantu pengadaan air bersih bagi korban bencana dengan memanfaatkan proses desalinasi air laut.
Selain itu, teknologi desalinasi juga cocok untuk diterapkan perusahaan offshore yang memiliki wilayah kerja di pesisir atau tengah laut. Dengan adanya desalinasi, perusahaan yang Anda kelola tidak perlu bergantung pada ketersediaan air tawar yang dipasok dari darat, karena telah memiliki sumber air mandiri yang dapat dimanfaatkan setiap saat.
Cara Kerja Desalinasi Air Laut yang Perlu Anda Ketahui
Pada dasarnya, desalinasi air laut merupakan proses untuk menghilangkan kadar garam berlebih yang terkandung di dalam air, dengan hasil akhir berupa air yang dapat dikonsumsi oleh manusia, hewan, dan juga tumbuhan. Secara sederhana, cara kerja desalinasi air laut bertumpu pada penyaringan dengan metode khusus.
Meskipun begitu, sebelum adanya teknologi penyaringan, kita juga mengenal proses desalinasi air laut menggunakan metode vacuum distillation. Pada prinsipnya, metode ini memanfaatkan peralatan untuk memanaskan air laut yang menghasilkan uap air. Selanjutnya, uap air yang telah terkumpul akan dikondensasi untuk menghasilkan air yang lebih aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi, metode ini sudah mulai ditinggalkan karena biaya operasionalnya cukup mahal.
Oleh karena itu, kehadiran metode penyaringan menjadi solusi yang lebih terjangkau dengan sistem instalasi yang mudah digunakan. Saat ini ada 2 jenis teknologi desalinasi air laut yang paling sering digunakan, yaitu:
- Teknologi reverse osmosis, yang digunakan pada 47,2% sistem desalinasi.
- Teknologi multi stage flash, yang digunakan pada 36,5% sistem desalinasi.
Lebih Baik Teknologi Reverse Osmosis atau Multi Stage Flash?
Perlu Anda ketahui, perbedaan antara kedua teknologi desalinasi air laut ini terletak pada cara kerjanya. Reverse osmosis menggunakan filter membran untuk menciptakan tekanan yang digunakan untuk memisahkan fresh water yang mengalir melalui membran dan meninggalkan kadar garam di belakang, sementara multi stage flash memanfaatkan prinsip berupa pengurangan tekanan uap air yang terjadi saat proses boiling yang dilakukan pada temperatur rendah tanpa adanya tambahan panas berlebih.
Jika pertanyaan selanjutnya, manakah yang lebih baik? Maka jawabannya adalah sama-sama baik, sesuai dengan kebutuhan Anda. Hanya saja, cara kerja desalinasi air laut menggunakan sistem reverse osmosis merupakan cara yang paling umum digunakan oleh perusahaan offshore di Indonesia, karena lebih hemat energi. Selain itu, teknologi reverse osmosis cocok untuk diterapkan dalam skala kecil hingga besar, sehingga peruntukannya menjadi lebih luas.
Proses Desalinasi Air Laut Menggunakan Reverse Osmosis
Untuk menghasilkan air yang aman dikonsumsi, proses desalinasi air laut menggunakan reverse osmosis (RO) terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
- Pretreatment, yaitu air umpan yang berasal dari laut disesuaikan dengan membran dengan cara memisahkan partikel padat yang tersuspensi, menstabilkan kadar pH, serta menambahkan inhibitor yang bermanfaat untuk mengontrol scaling yang disebabkan oleh senyawa kimia di dalam air.
- Pressurization, di mana air yang telah melewati pretreatment dipompa untuk meningkatkan tekanan dari air umpan hingga sesuai dengan membran RO dan salinitas air umpan.
- Membrane separation, merupakan proses penyaringan dengan membran permeabel untuk menghalangi aliran garam yang terlarut sehingga terpisah dari air umpan. Pada proses ini terjadi 2 aliran yang menuju tempat berbeda, yaitu aliran air bersih dan juga brine atau air asin terkonsentrasi.
- Post-treatment stabilization, adalah proses akhir desalinasi air laut berupa penyesuaian kembali kadar pH air sebelum dialirkan ke sistem distribusi.
Ternyata proses desalinasi air laut tidak serumit yang dibayangkan, bukan? Oleh karena itu, jika Anda tertarik untuk memasang instalasi desalinasi untuk kebutuhan industri offshore, Anda dapat mempercayakannya kepada Adika Tirta Daya, yang telah bertahun-tahun dikenal sebagai perusahaan penyedia jasa pemasangan reverse osmosis untuk berbagai industri.
Apalagi Adika Tirta Daya juga menyediakan model pembayaran pay for performance, yang memungkinkan agar kualitas air yang dihasilkan sesuai dengan performa instalasi RO yang dijanjikan pada kontrak di awal. Jadi, siap memasang instalasi desalinasi air laut? Hubungi kami di sini untuk info selengkapnya!(Pradana)