Limbah Hotel – Sebagai negara yang memiliki banyak kawasan wisata, Indonesianya tentunya memiliki banyak sekali hotel yang tersebar di seluruh wilayah mulai dari Sabang sampai Merauke. Tetapi hal ini tidak selamanya berdampak baik, karena dengan banyaknya hotel yang menerima tamu, maka semakin banyak pula limbah buangan hotel yang dihasilkan.
Untuk mencermati hal tersebut lebih dalam, Bali adalah contoh yang menarik untuk kita telusuri. Sebagai Provinsi yang telah lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata turis lokal dan mancanegara, ternyata Bali juga dihantui dengan bahaya pencemaran limbah yang banyak sekali jumlahnya. Limbah hotel adalah salah satunya.
Menurut laporan dari Nusabali.com, khusus untuk kawasan Pantai Lovina saja telah terdapat sekitar 23 bisnis pariwisata seperti restoran, hotel, dan artshop yang memiliki peran besar untuk mencemari sungai mati dengan limbah black water yang berbau dan bermuara ke Pantai Lovina. Bahkan dari 23 bisnis tersebut, hanya 6 bisnis saja yang diketahui memiliki izin untuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
Hal serupa juga terjadi di Sungai Kalibukbuk yang berlokasi di Kabupaten Singaraja. Wilayah perairan ini ternyata sudah cukup lama dijadikan tempat pembuangan limbah hotel dan restoran, sehingga warga sekitar jadi ikut merasakan dampaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah terpaksa harus melakukan penyedotan air limbah untuk mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan.
Padahal limbah grey water dan black water dari industri perhotelan tidak boleh langsung dibuang ke saluran drainase dan harus melalui pengolahan limbah hotel terlebih dahulu. Jika hal tersebut dibiarkan, bukan hanya bau menyengat saja yang dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga dampak kesehatan dan bisnis yang bisa sewaktu-waktu muncul ke permukaan akibat dari limbah hotel yang tidak terkontrol.
Oleh karena itu, peran Anda sebagai penyelenggara bisnis pariwisata sangatlah diperlukan untuk melakukan pengolahan limbah hotel. Hal ini juga sangat diperlukan jika Anda menginginkan perizinan atas bisnis hotel dapat dikeluarkan oleh pemerintah. Dengan demikian, bisnis hotel pun dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Caranya cukup sederhana dan sudah dilakukan banyak hotel di Bali, yaitu dengan pengolahan dengan memasang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menggunakan metode aerasi yang memungkinkan Anda untuk mengolah limbah hotel yang berbentuk kotoran (black water) dan sisa cuci dari deterjen (grey water)secara mandiri. Proses pengolahan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Sistem Aerasi untuk Hotel
Pada dasarnya limbah hotel yang diolah dengan metode aerasi memanfaatkan lumpur aktif dan mikroorganisme aerob dan anaerob proses dalam melakukan pengolahan limbah, dengan tahap sebagai berikut:
- Air limbah yang dihasilkan hotel akan dialirkan menuju ke bak pengendapan tahap awal yang bertujuan untuk mengendapkan zat padat yang terkandung di dalam air, mengontrol aliran, mengurai senyawa organik berbentuk padat, pengurai lumpur (sludge digestion), dan juga bak penampungan lumpur.
- Dari bak pengendapan, limbah hotel akan dialirkan menuju bak anaerob dengan cara mengalirkannya dari bawah ke atas (up flow). Pada bak ini terkandung mikroorganisme anaerob atau fakultatif aerobik untuk mengurai zat organik di dalam air.
- Air limpasan limbah hotel dialirkan kembali menuju ke bak kontraktor aerob yang telah dilengkapi oleh biofilter dan tangki aerasi untuk mengurai mikroorganisme yang masih tersisa dan terbawa di dalam air sisa kotoran dan deterjen. Pada tahap ini, air limbah akan dihembuskan dengan udara yang dialirkan ke tangki sehingga kontraktor aerob dapat mengurai zat dan menetralkan kandungan amonia yang terkandung di dalam air
- Air limbah buangan hotel sisa penguraian dialirkan menuju bak pengendapan tahap akhir. Di dalam bak tersebut terdapat lumpur aktif yang telah diendapkan bersama mikroorganisme untuk selanjutkan dialirkan menuju pipa klorin untuk membunuh zat patogen atau berbahaya yang masih terkandung dalam air.
- Air olahan yang telah jernih dan bebas zat berbahaya dapat langsung dialirkan ke saluran drainase atau sungai untuk pembuangan tahap akhir.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai metode pemasangan IPAL untuk limbah hotel, Adika Tirta Daya juga memiliki layanan untuk pemasangan dan maintenance dari IPAL dengan metode aerasi. Cara ini cukup efektif dan harganya cukup kompetitif untuk investasi jangka panjang. Dengan demikian Anda juga ikut mengurangi pencemaran lingkungan dan ambil bagian untuk menyelamatkan bumi. (Pradana)